Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno mengakui kemungkinan melawan dua mantan koleganya yakni, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, pada Pilpres 2024.
Sandi mengatakan, dirinya masih menganggap Anies sebagai mitranya. Memang, Sandi sempat menjadi wakil gubernur untuk Anies di DKI Jakarta pada 2017-2019.
Sementara itu, dia juga masih menganggap Prabowo sebagai mentor politiknya. Sebelumnya, Sandi memang sempat jadi kader Partai Gerindra pada 2015-2013 yang dikepalai oleh Prabowo. Bahkan, pada Pilpres 2019, Sandi sempat jadi calon wakil presiden untuk Prabowo.
Namun, pada April 2023, Sandi memutuskan keluar dari Gerindra. Tiga bulan setelahnya, dia bergabung ke PPP.
"[Anies] itu mantan mitra. Pak Prabowo itu mentor, dan buat saya, yang mentor tetap mentor, yang mitra tetap mitra," ujar Sandi seperti yang disiarkan kanal YouTube Bisniscom, dikutip Jumat (7/7/2023).
Di samping itu, dia sadar Anies dan Prabowo bisa menjadi rivalnya pada ajang Pilpres 2024. Memang, partainya yaitu PPP sudah bekerja sama dengan PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Perindo untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Baca Juga
Sementara Anies sudah diusung menjadi capres oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan Prabowo diusung menjadi capres oleh Partai Gerindra.
Meski demikian, Sandi berharap siapa pun yang menang dan kalah pada Pilpres 2024 dapat kembali bekerja sama untuk Indonesia.
"Mungkin berbeda perahu [dengan Anies dan Prabowo]. Nanti pas sampai sama di garis finis [setelah Pilpres 2024], mudah-mudahan bisa bersatu," jelasnya.
Lebih lanjut, menteri pariwisata dan ekonomi kreatif ini pun akan memastikan PPP akan siap menghadapi pesta demokrasi pada tahun depan.
"Perahu ini [PPP] harus kita pastikan punya mesin yang kuat, punya bensin yang juga cukup," ucap Sandi.