Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya, mengutip intelijen, bahwa Rusia sedang mempersiapkan provokasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.
Menurut Zelensky, pasukan Rusia menempatkan bahan peledak di atap dua unit tenaga.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan dalam pembaruan malamnya bahwa pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan dalam waktu dekat/
"Ledakan mereka seharusnya tidak merusak unit daya tetapi dapat menimbulkan gambaran penembakan oleh militer Ukraina," kata Staf Umum.
Sementara itu, Renat Karchaa, penasihat kepala operator tenaga nuklir Rusia Rosenergoatom, mengklaim bahwa "Ukraina akan menyerang" pembangkit listrik tenaga nuklir dengan "senjata presisi dan drone kamikaze" pada malam hari tanggal 5 Juli, menurut badan yang dikendalikan negara Rusia.
Karchaa mengklaim Ukraina bermaksud menyerang pabrik itu dengan Tochka, rudal balistik taktis buatan Soviet, dengan hulu ledak berisi limbah radioaktif.
Baca Juga
Rusia secara teratur menyalahkan Ukraina atas serangan yang dilakukannya sendiri.
“Sekarang seluruh dunia harus menyadari bahwa keamanan bersama bergantung sepenuhnya pada perhatian global terhadap tindakan penjajah di stasiun tersebut,” kata Zelensky.
Di tengah situasi di sekitar pembangkit nuklir, Kementerian Kesehatan Ukraina mengeluarkan rekomendasi tentang bagaimana berperilaku di zona yang terkontaminasi.
Namun, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi, dalam pernyataan persnya pada 4 Juli tidak menyebutkan adanya instalasi baru di atap unit tenaga atau kemungkinan provokasi oleh pasukan Rusia.