Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Contoh Teks Anekdot Singkat yang Berisi Pesan Moral

Eks anekdot adalah teks yang ditulis untuk tujuan sindiran dan berisi pesan moral. Berikut ini beberapa contoh teks anekdot.
10 Contoh Teks Anekdot Singkat yang Berisi Pesan Moral/Freepik.
10 Contoh Teks Anekdot Singkat yang Berisi Pesan Moral/Freepik.

Bisnis.com, SOLO - Mungkin kita pernah membaca contoh teks anekdot. Secara umum, pengertian teks anekdot adalah karangan cerita atau kisah yang mungkin saja berasal dari pengalaman hidup seseorang yang ditulis singkat, pendek, dan lucu. Makna tersirat dalam teks ini yaitu berisi pesan moral yang hendak disampaikan kepada pembacanya.

Dalam buku “Teks Anekdot” karya Maharani Sukumbang, disebutkan bahwa ciri-ciri teks anekdot, seperti beirkut:

  • Bersifat menyindir.
  • Sifatnya humor atau bercanda.
  • Bersifat menggelitik.
  • Biasanya menceritakan tentang orang penting.
  • Memiliki tujuan tertentu.

Sementara itu, beberapa tujuan teks anekdot adalah untuk membangkitkan tawa pada pembacanya, sebagai sarana penghibur dan sarana pengkritik.

Struktur teks anekdot

Sama halnya jenis teks lainnya, teks anekdot juga memiliki struktur tersendiri. Berdasarkan penjelasan di buku “Teks Anekdot” karya Millah Af’idah dan Silvia Sri Asmarani, berikut ini struktur teks anekdot yang perlu dipahami.

1. Abstrak

Abstrak adalah bagian yang umumnya berisi gambaran awal dalam sebuah kejadian. Sesuai dengan namanya, bagian ini berada di awal teks.

2. Orientasi

Bagian kedua ini berisi latar belakang yang mengawali cerita di dalam sebuah masakah atau konflik yang akan dijadikan sebagai inti cerita. Kalimat ini biasanya ditulis di paragraf kedua setelah abstrak.

3. Paragraf krisis

Struktur teks ini berisi permasalahan pokok yang menjadi inti cerita. Pada bagian ini, penulis dapat berkreasi menggunakan kalimat menarik, termasuk memberikan unsur komedi. Biasanya, bagian ini lebih panjang sampai masalah bentar berada di puncaknya.

4. Paragraf reaksi

Reaksi dalam teks anekdot memuat solusi atau penyelesaian masalah. Penulis dapat menambahkan sedikit unsur komedi dan sindiran kepada para tokoh.

5. Penutup atau koda

Bagian ini berfungsi untuk mengakhiri cerita dari teks anekdot sesuai keinginan penulis. Sesuai namanya, bagian ini berada di paragraf terakhir.

Kumpulan Contoh Teks Anekdot

Untuk lebih memahami seputar pengertiaan, ciri ciri teks anekdot, hingga strukturnya, berikut beberapa contoh teks anekdot singkat yang perlu dipahami.

1. Membuang Presiden

Apa akibatnya kalau seorang presiden terlalu lama memegang kekuasaan? apalagi jika ditambah seringnya ia membohongi rakyatnya sendiri? tentu rakyat akan protes dan marah, sebab menganggap presidennya berkhianat.

Tapi ini cerita Gus Dur tentang seorang presiden Filipina yang mempunyai tiga orang anak. Merasa ayah mereka adalah orang nomor satu di negerinya, anak-anak sang presiden pun lantas bertingkah neko-neko.

Anak kedua presiden ingin mencari popularitas dengan menyebarkan jutaan lembar uang kertas pecahan 5 peso dari sebuah pesawat terbang.

Kakaknya tak mau kalah pamor, dengan pesawat yang digunakan adiknya sebelumnya, sang kakak menyebarkan jumlah uang lebih banyak daripada adiknya.

Anak perempuan presiden juga ingin populer, tetapi tidak mau meniru cara yang dilakukan oleh kedua kakaknya. Karena ia bingung, ia pun bertanya kepada pilot pesawat yang ikut menyebarkan uang bersama dua kakaknya itu.

“Mas Kapten, aku ingin populer seperti dua kakakku sebelumnya, tetapi tindakan populer apa yang bisa membahagiakan rakyat?”

“Gampang sekali. Buang saja ayah Nona dari atas pesawat”

2. Aksi Maling Tertangkap CCTV

Seorang warga membuat laporan kepada polisi. Warga mengaku telah kemalingan.  

“Pak, saya kemalingan,” lapornya.

“Kemalingan apa?” tanya polisi.

“Mobil, Pak. Tapi saya beruntung, Pak,” jawab pelapor sembari tersenyum.

Melihat respon warga tersebut, polisi merasa bingung.

“Iya, Pak. Saya beruntung karena CCTV berhasil merekam dengan jelas. Saya bisa melihat jelas wajah maling tersebut.”

“Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”, tanya polisi.

“Belum,” jawab pelapor sambil menatap polisi dengan heran.

“Itu ilegal. Anda saya tangkap!” kata polisi.

Pelapor bingung dan hanya pasrah menerima kenyataan tersebut.

3. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Di puncak pengadilan korupsi, jaksa penuntut umum menyerang saksi.

“Apakah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromis dalam kasus ini?” tanya jaksa kepada saksi.

Saksi kemudian menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan tersebut.

“Apakah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromis dalam kasus ini?” jaksa mengulang pertanyaannya.

Saksi masih tidak memberikan tanggapan.

“Pak, tolong jawab pertanyaan jaksa,” Ucap hakim.

“Oh maaf. Saya pikir, dia tadi berbicara dengan Anda,” Ucap saksi dengan kaget.

4. Dosen yang Menjadi Pejabat

Di sebuah kantin universitas terdapat dua mahasiswa yang sedang berbincang. Mereka bernama Udin dan Toni.

“Saya heran dosen ilmu politik kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Ucap Tono kepada Udin. Udin enggan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono tidak penting.

Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya.

“Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin merasa jengah.

Ternyata jawaban Udin masih salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri karena takut kakinya diambil orang lain. Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungannya dosen dan pejabat.

“Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono.

5. Rayuan Gombal

Suatu hari, ada sepasang kekasih yang duduk di tanam. merepa memperbincangkan hal yang dialami sehari-hari. Hingga suatu ketika, si wanita iseng memberikan sayuran gombal kepada kekasihnya.

“Bapak kamu politikus, ya?”, tanya sang perempuan.

“Ih, kok kamu tahu?” jawab pria tersebut.

“Oh, pantas saja kamu sering ingkar janji.” Ucap wanita tersebut.

Dan sang wanita pergi meninggalkan pria tersebut yang sedang termangu dan memerah pipinya.

6. Baju Tahanan KPK

Dua orang kader partai politik sebut saja bernama Dewi dan Nikmah. Mereka berniat untuk mencalonkan diri menjadi anggota dewan perwakilan daerah. Setelah menyerahkan berkas pencalonan ke KPU di daerahnya, Dewi dan Nikmah berbincang sambil minum tek di kantin gedung tersebut. Mereka terlibat dalam percakapan seru.

Dewi: “Nik, banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Nikmah: “Kalau masalah itu, aku juga sudah tau, Wi!”

Dewi: “Saking kayanya mereka, mereka mampu mempunyai baju termahal.”

Nikmat:  “Loh, maksudmu baju termahal itu apa?”

Dewi: “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Nikmah: “Kok malah baju tahanan KPK?” Nikmah pun bingung.

Dewi: “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Nikmah: “Ooohh, begitu toh maksudmu, baru paham aku.”

Mereka kemudian memesan the lagi sembari mengenang teman-teman mereka yang sudah memakai baju termahal tersebut.

7. Becak Dilarang Masuk

Saat menjadi Presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada menteri pertahanan Mahfud MD tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ceritanya, ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk”. Tukang becak tersebut masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar tak boleh masuk jalan ini”, bentak Pak Polisi.

“Oh, Saya melihat pak tapi itu kan gambar becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk”, jawab tukang becak.

“Bodong, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk.”, bentak Pak Polisi lagi.

“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean, bukan tukang becak begini,” jawab tukang becak sambil cengengesan.

8. Sekolah Bertaraf Internasional

Suatu ketika, di sekolah negeri “entah di mana”, seorang Bapak Guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). “Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi, sekolah kita akan menjadi SBI. Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya kira-kira apa yang akan kalian siapkan?” tanya sang guru.

“Azis, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?” tanya guru tersebut lebih lanjut. Dengan sigap, Azis menjawab pertanyaan pak guru “Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris, Pak,” jawab Azis.

“Bagus sekali, kalau kamu, Gusti? tanya guru kepada Gusti. “Harus siapkan uang, Pak.” jawab Gusti. “Lho, kok uang?” tanya pak guru lebih lanjut. “Ya, Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti dimintai iuran untuk ini itu,” jelas Gusti lebih lanjut.

“Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf Internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri,” sang guru melanjutkan penjelasannya.

“Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional,” Gusti juga melanjutkan penjelasannya.

9. Penjual Kue Yang Hebat

Caca membeli beberapa kue dari seorang nenek di pinggir jalan, namun ia tidak bisa melanjutkan perjalanan pulangnya karena tiba-tiba hujan turun deras sekali. Akhirnya Caca dan si nenek penjual kue pun sama-sama berteduh.

Agar tidak terlalu terasa canggung, Caca pun memulai obrolan “Nek, sudah lama jualan kue?”. “Sudah sekitar 35 tahun, Nak,” jawab nenek. Caca kembali bertanya, “Memangnya tidak ada yang membantu, Nek? Anak-anak nenek kemana?”

“Anak-anak saya sibuk kerja, ada yang di Polda, rumah sakit, dan juga sekolah” Caca pun kagum mendengar jawaban nenek itu, “Wow, hebat! Walau hanya berjualan kue, namun anak-anak nenek sukses semua ya?”. “Ya sama saja Nak, kerjanya seperti saya, jualan kue.”

10. Ekstrakurikuler

Suatu hari, mengawali tahun ajaran baru, seorang guru melakukan sosialisasi kepada siswa baru mengenai pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. “Anak-anak, selain kalian akan mendapatkan berbagai ilmu di sekolah ini, kalian juga dapat mengikuti ekstrakurikuler.”

"Ada banyak jenis ekstrakurikuler yang bebas dipilih, diantaranya seperti Pramuka, PMR, PBB, basket, Rohis, paduan suara, drumband, dan masih banyak yang lainnya," jelas guru tersebut. Mendengar penjelasan guru itu, murid-murid pun penasaran sehingga mereka bertanya ke guru tersebut. Benny, salah satu murid yang ada di kelas itu bertanya, “Bu, memangnya apa gunanya ekstrakurikuler?”

Guru itu pun menjelaskan dengan detail, “Tentu saja banyak manfaatnya, di antaranya melatih kedisiplinan, kepemimpinan, dan lain sebagainya.” “Termasuk tambahan uang saku ya, Bu?” Anto pun menimpali. Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum.

Itulah penjelasan mengenai pengertian, ciri-ciri, hingga contoh teks anekdot beserta strukturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nuraini
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper