Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benarkah AS Mendalangi Pemberontakan Wagner ke Rusia? Ini Jawaban Biden

Kelompok tentara bayaran Wagner menuduh Kementerian Pertahanan Rusia menyerang laskar-laskarnya. Tuduhan ini membuat Wagner melakukan upaya pemberontakan.
Seorang warga mengibarkan bendera nasional Rusia saat anggota Grup Wagner mundur dari Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. Bloomberg/Getty Images
Seorang warga mengibarkan bendera nasional Rusia saat anggota Grup Wagner mundur dari Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. Bloomberg/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joe Biden menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia, akhir pekan lalu terhadap Pemerintahan Putin.

Dia mengatakan serangan Wagner adalah bagian dari perjuangan dalam sistem Rusia, antara paramiliter dan pemerintah Rusia.

"(Presiden Rusia) Vladimir Putin tidak punya alasan untuk menyalahkan kejadian ini pada Barat atau pada NATO," kata Biden dalam sebuah acara di Gedung Putih, Senin (26/6).

Ia mengatakan AS dan negara-negara Barat akan terus menilai dampak pemberontakan Wagner dan implikasinya bagi Rusia, serta bagi Ukraina.

"Hasil dari semua ini masih harus dilihat. Tetapi apa pun yang terjadi selanjutnya, saya akan terus memastikan bahwa sekutu dan mitra kami selaras dalam cara kami membaca dan menanggapi situasi," ujar Biden.

"Penting bagi kami untuk tetap terkoordinasi sepenuhnya," katanya, menambahkan.

Sabtu pekan lalu (24/6), kelompok tentara bayaran Wagner menuduh Kementerian Pertahanan Rusia menyerang laskar-laskarnya.

Tuduhan itu disusul dengan pernyataan pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin tentang suatu gerakan keadilan dengan melintasi perbatasan Ukraina ke Kota Rostov-on-Don di Rusia.
 
Prigozhin mengatakan anggota-anggotanya akan bergerak ke Moskow. Pergerakan pasukan Prigozhin itu mendorong pemerintah Rusia memperketat keamanan di seantero negeri.

Prigozhin kemudian mengatakan bahwa tentaranya ketika sudah berada 200 kilometer dari Moskow memutuskan untuk berbalik guna menghindarkan pertumpahan darah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper