Bisnis.com, SOLO - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan bagaimana kerasnya medan perang antara Rusia dan Ukraina.
Kremlin tampaknya sedang berada di atas angin. Pasukan Vladimir Putin ,yang belakangan memang sedang berkonflik dengan Wagner, cukup unggul di area pertempuran dengan militer Ukraina.
Belum lama ini, Rusia berhasil menghancurkan kendaraan tempur infanteri Bradley kiriman AS.
Bradley merupakan kendaraan tempur lapis baja beroda rantai Amerika Serikat yang dikembangkan oleh FMC Corporation dan diproduksi oleh BAE Systems Land & Armaments.
Tank ini dirancang untuk mengangkut infanteri atau pengintai dengan perlindungan lapis baja dan mampu memberikan tembakan perlindungan untuk menekan pasukan musuh.
Tapi secanggih-canggihnya Bradley, tetap hancur jika berhadapan dengan alutsista Kremlin.
Baca Juga
Tak berhenti sampai di situ, belakangan viral video bagaimana taktik tentara Rusia berhasil membungkam pejabat Ukraina yang bekoar-koar tentang betapa perkasanya Kyiv di medan peperangan.
Apalagi, Ukraina telah menurunkan beberapa Brigade Khusus ke-47 Ukraina juga telah dilengkapi dengan tank Bradley untuk menggempur pertahanan Rusia.
Dilansir dari video yang viral di Reddit, Rusia disebut memasang ranjau di sekitar Zaporizhia untuk menghadang pasukan khusus ke-47 Ukraina ini agar tak menginjakkan kaki di Zaporizhia.
Ranjau disebut menjadi salah satu strategi kejam militer Rusia. Sebab ranjau mampu menghancurkan apapun yang melewati di atasnya.
Dalam video tersebut, diketahui seroang anggota Brigage Khusus ke-47 Ukraina terkena ranjau. Ia turun diduga sebagai umpan sebelum tank Bradley buatan AS melewati wilayah itu.
Karena ternyata tidak aman, pasukan Brigage Khusus ke-47 Ukraina kemudian mundur dan membawa anggotanya yang terluka.
Sebagai informasi, Brigade kgusus ke-47 adalah salah satu formasi paling aneh di tentara Ukraina. Ini merupakan sebuah unit sukarelawan dengan korps bintara yang luar biasa kuat, unit ini mengemas senjata kecil gaya NATO dan telah dilatih dalam taktik NATO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
