Tunjangan yang didapat kepala desa
Seorang kepala desa juga mendapat tunjangan lain yang diambil dari pengelolaan tanah desa. Hal ini tercantum dalam Pasal 100 PP Nomor 11 Tahun 2019.
Dalam peraturan ini, disebutkan bahwa dana pengelolaan ini terbagi menjadi 70% operasional pemerintah desa dan 30% digunakan untuk memberikan gaji dan tunjangan pemerintah desa.
Hasil pengelolaan tanah kas desa ini terkadang bisa jauh lebih tinggi dibandingkan gaji kepala desa itu sendiri. Tanah tersebut dapat digarap sendiri sebagai lahan pertanian, atau disewakan ke pihak lainnya.
Melansir dari KemenkoPMK, kebijakan Dana Desa Tahun 2023 melanjutkan kebijakan fokus penggunaan Dana Desa yang disinkronisasikan dengan prioritas nasional dimana memiliki Pagu anggaran sebesar Rp70 Triliun yang dialokasikan kepada 74.954 Desa di 434 Kab/Kota.
Dalam hal ini dana kelola desa yang diberikan bisa berbeda-beda tiap daerah, yang ditentukan berdasarkan jumlah penduduk. Dana desa yang diberikan pemerintah pusat paling rendah Rp100 juta dan paling tinggi bisa mencapai Rp1 miliar.
Apabila dana yang diberikan untuk mengelola tanah kas desa Rp500 juta dengan hasil kembali yang sama atau lebih tinggi, maka 30% akan dipakai untuk memberikan tunjangan perangkat desa.
Baca Juga
Maka dapat dimisalkan 70% dari pengelolaan tanah sebesar Rp350 juta akan masuk untuk operasional. Dalam hal ini bisa dipakai untuk insentif RT dan RW, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pelaksanaan pembangunan desa.
Kemudian 30% sisanya yakni Rp150 juta akan dibagi sebagai gaji dan tunjangan kepada masing-masing pengelola termasuk kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat desa lain.