Bisnis.com, JAKARTA - Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengklaim pasukannya memasuki Oblast (Provinsi) Rostov Rusia Selatan, terletak dekat perbatasan Ukraina. Ia mengklaim telah menembak jatuh helikopter yang menembaki pasukannya.
"Sekarang, kita memasuki Rostov. Unit Kementerian Pertahanan, atau lebih tepatnya wajib militer mereka, yang digunakan untuk memblokir jalan," klaim Prigozhin dalam pesan suara yang diposting ke saluran Telegram layanan persnya.
Prigozhin juga mengeluarkan peringatan kepada siapa saja yang mencoba menghalangi para pejuangnya, ia tak segan untuk melawannya.
"Kami akan menghancurkan semua yang menghalangi jalan kami,” katanya.
Pesan suara itu datang ketika para pemimpin militer Rusia meminta Grup Wagner setelah tengah malam pada 24 Juni untuk mempertahankan posisi menyusul pernyataan video di mana Prigozhin menyebut kepemimpinan militer Rusia jahat dan bersumpah berkonvoi untuk menuntut keadilan.
Adapun Letnan Jenderal Vladimir Alekseev, wakil kepala pertama staf umum angkatan bersenjata Rusia, menyebut tindakan apa pun terhadap negara Rusia sebagai kudeta.
Baca Juga
"Tidak mungkin memikirkan pukulan yang lebih besar terhadap citra Rusia, provokasi seperti itu hanya bisa dilakukan oleh musuh-musuh Federasi Rusia," kata Alekseev.
Sementara itu media Rusia melaporkan bahwa lembaga penegak hukum di beberapa wilayah Rusia telah disiagakan tinggi, dan kendaraan militer terlihat di jalan-jalan Rostov-on-Don, sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Ukraina.
Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip oleh kantor berita milik negara Rusia TASS, Presiden Rusia Vladimir Putin mengetahui situasi yang terjadi terkait bos Wagner Yevgeny Prigozhin.
Media Rusia Vazhnyye Istorii, mengutip sumbernya yang dekat dengan Kremlin, kantor kepresidenan Rusia panik, dan tidak mengesampingkan skenario perang saudara.