Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taiwan Gelar Pemilu, China Mau Ikut Campur?

Taiwan mengungkapkan China berusaha ikut campur dalam Pemilu yang akan diselenggarakan pada Januari 2024 melalui pendanaan kandidat pro-China.
Ilustrasi bendera China dan Taiwan./Reuters
Ilustrasi bendera China dan Taiwan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Taiwan mengungkapkan bahwa China sedang berusaha ikut campur dalam Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada Januari 2024 mendatang melalui pendanaan yang diberikan kepada kandidat-kandidat yang mendukung Beijing.

Melansir Reuters, Rabu (21/6/2023), pemerintahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah menekankan berulang kali terkait upaya China dalam mempengaruhi publik bahwa Taiwan adalah bagian darinya.

"Mereka berharap dapat mempengaruhi para pemilih awam yang tidak memiliki afiliasi politik tertentu dan akan memilih siapa pun yang memberi mereka keuntungan," kata seorang pejabat keamanan Taiwan yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah ini.

Berdasarkan tinjauan Reuters, partai-partai politik kecil yang mendukung klaim kedaulatan Beijing atas pulau tersebut, anggota dewan lokal, dan kuil-kuil yang terlibat dalam kegiatan pertukaran dengan China adalah pihak yang masuk dalam daftar pengawasan pemerintah untuk kemungkinan penerima bantuan di Taiwan.

Tidak hanya itu, laporan lain mengungkapkan bahwa Beijing juga menawarkan perjalanan gratis ke China kepada ratusan warga Taiwan yang terlibat dalam kampanye pemilu menjelang pemungutan suara untuk "mempengaruhi keputusan pemungutan suara".

Pemerintah membentuk gugus tugas keamanan lintas kementerian yang dijuluki "Ping Shun" yang berarti aman dan sehat.

Gugus yang baru dibentuk pada tahun ini tersebut bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan campur tangan dalam pemungutan suara di dalam dan luar negeri.

Menurut hukum Taiwan, menerima uang dari "pihak luar yang bermusuhan", termasuk China, merupakan tindakan ilegal.

Berdasarkan laporan internal lainnya, yang telah ditinjau oleh Reuters dan didasarkan atas informasi intelijen Taiwan, China dapat mengirimkan uang melalui jejaring sosial dan aplikasi chatting populer di China, WeChat, yang memungkinkan transfer langsung di antara para pengguna dan tersedia di Taiwan.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pemerintah China dapat menginstruksikan para kandidat untuk membuat akun WeChat publik dan kemudian memobilisasi pengguna untuk memberikan dukungan uang melalui donasi pengguna.

China telah menggunakan berbagai cara untuk secara aktif mengintervensi pemilihan umum untuk mencampuri atau mempengaruhi hasil pemilu," kata Dewan Urusan Daratan China yang membuat kebijakan di Taiwan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper