Bisnis.com, JAKARTA - Para pejabat mengatakan bahwa Jepang sedang mempersiapkan bantuan militer untuk Filipina guna membantu mengamankan pendekatan laut dan melindungi sisi barat Taiwan.
Hal itu dilakukan untuk memperdalam hubungan keamanan yang dapat membawa pasukan Jepang kembali ke sana untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.
Jepang khawatir bahwa Filipina adalah mata rantai yang lemah dengan negara kepulauan yang harus dilalui kapal menuju atau dari Samudra Pasifik.
Perhatian utama militer Jepang adalah serangan China terhadap negara tetangga Taiwan yang dapat memicu konflik yang lebih luas.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah memberi peringatan bahwa Ukraina hari ini bisa menjadi Asia Timur besok, seperti dilansir dari Reuters, pada Jumat (16/6/2023).
Adapun untuk membantu mengatasi itu, Tokyo akan menawarkan bantuan militer kepada negara-negara yang berpikiran sama, termasuk radar yang menurut para pejabat akan membantu Filipina menutup celah pertahanan, pada April lalu.
Baca Juga
“Sangat berguna memberikan radar ke Filipina karena itu berarti kami dapat berbagi informasi tentang Selat Bashi,” kata pensiunan laksamana Katsutoshi Kawano.
Dia mengatakan bahwa itu mengacu pada jalur air yang memisahkan Filipina dan Taiwan, dan dianggap sebagai titik hambatan bagi kapal yang bergerak antara Pasifik barat dan Laut Cina Selatan yang diperebutkan.
Adapun 3 orang pejabat pemerintah Jepang yang terlibat dalam perencanaan strategi keamanan nasional mengatakan bahwa Washington menasihati Jepang terkait yang harus disuplai, karena memiliki hubungan militer yang dekat dengan Filipina.
Namun, pejabat itu mengatakan upaya bantuan tersebut adalah inisiatif Jepang dan bukan sesuatu yang ditekankan oleh Amerika Serikat (AS). Para pejabat menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas masalah tersebut.
"Kami sedang dalam proses memilih peralatan yang dapat digunakan untuk pemantauan dan keamanan maritim. Kami belum tahu persisnya seperti apa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang.
Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan tidak segera dapat mengomentari bantuan keamanan dari Jepang atau menampung pasukan Jepang.
Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden Jake Sullivan, akan bertemu di Tokyo dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Filipina, Takeo Akiba dan Eduardo Ano, untuk yang pertama dari serangkaian pertemuan reguler untuk membahas kerja sama keamanan.