Bisnis.com, SOLO - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Hari Raya Iduladha 1444 H akan jatuh pada pada Kamis (29/6/2023).
Keputusan itu dibuat melalui sidang Isbat yang digelar pada Minggu (18/6), dengan mempertimbangkan dari pengamatan rukyatul atau pemantauan hilal di 99 titik di seluruh Indonesia serta hisab atau perhitungan astronomi pada beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada pada posisi 0 derajat 11,78 menit sampai 2 derajat 21,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,39 derajat sampai 4,93 derajat.
Hal ini menunjukkan bahwa posisi hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal yang disepakati oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Singapura, dan Malaysia (MABIMS), yaitu hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat, maka dapat disimpulkan bahwa pergantian bulan Kamariyah telah terjadi.
Adapun, kriteria tersebut merupakan acuan bagi negara-negara anggota MABIMS untuk menetapkan awal bulan Kamariah.
“Sidang Isbat secara mufakat menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa (20/6/2023) dan Hari Raya Iduladha jatuh pada Kamis (29/6/2023),”
Baca Juga
Namun keputusan pemerintah menetapkan 10 Dzulhijjah atau Iduladha itu berbeda dengan Arab Saudi.
Melansir dari Saudi Gazette, Arab Saudi memutuskan Hari Raya Iduladha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.
"Puncak haji akan berlangsung Selasa, 27 Juni dan Iduladha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023," tulis laporoan pemerintah.
Hal ini berarti Iduladha Arab Saudi justru sama dengan PP Muhammadiyah yang menetapkan 10 Dzulhijjah berdasarkan perhitungan hisab.