Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desas-desus Terendusnya Pegasus, Pengintai Asal Israel

Laporan kolaborasi Indonesia Leaks mengungkap dugaan spyware asal Israel telah digunakan di Indonesia.
desas desus pegasus
desas desus pegasus

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah dokumen mengungkap dugaan alat sadap buatan Israel masuk ke Indonesia. Pengirimnya adalah Q Cyber Technologies Sarl. Perusahaan ini berkantor di Luksemburg, sebuah negara kecil di perbatasan Jerman, Prancis, dan Belgia.

Q Cyber pernah tercatat sebagai induk Usaha NSO Group, produsen spyware asal Israel yang banyak disorot karena sepak terjang Pegasus. Konon, Pegasus merupakan spyware yang sangat berbahaya.

Informasinya, alat ini memiliki kemampuan seperti siluman, tidak mudah terdeteksi dan diklaim efektif untuk mengakses data ke sejumlah device tanpa pemiliknya tahu.

Laporan Citizen Lab dan Amnesty International, menyebut Pegasus dapat memecahkan komunikasi yang terenkripsi dari Iphone, Mac, Android, dan semua perangkat elektronik berbasis OS lainnya. Proses operasi pegasus bisa dilakukan tanpa harus melakukan aktivasi alias ”zero click”.

Zero click adalah sebuah metode penyadapan yang tidak memerlukan aktivasi klik dari pemilik device maupun perangkat komputer.

Tim Indonesia Leaks yang merupakan ikhtiar sejumlah media untuk merespons informasi dari informan publik memperoleh dokumen yang memperkuat dugaan alat peretasan asal Israel telah tiba dan digunakan di Indonesia.

Dokumen itu mengungkap bahwa barang yang diduga alat mata-mata tiba di Indonesia pada tanggal 15 Desember 2020. Pengirimnya adalah Q Cyber Technologies. Alat itu dikirim dari Jepang.

Meski jarak Jepang ke Indonesia lebih dekat, proses pengirimanya tidak langsung ke Indonesia. Paket diduga alat sadap itu transit di Bandara Heartrow  Inggris terlebih dahulu. Menariknya, di Inggris, pengirim sempat melakukan pemuatan barang.

Setelah pemuatan selesai, paket diduga alat sadap itu tiba di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penerimanya adalah PT Mandala Wangi Kreasindo.

Keterangan yang tertuang dalam dokumen tersebut menyebut dua barang yang dikirim oleh Q Cyber ke Mandala Wangi adalah Cisco Router dan Dell Server dengan kode harmonized system atau kode HS 8471.50 senilai masing-masing US$6.000 dan US$10.000.

Kode HS 8471 jika mengacu dalam penjelasan di Indonesia National Single Window atau INSW masuk dalam klasifikasi alat mesin pengolah data otomatis dan penyalin data dalam bentuk kode. Sementara kode HS 8471.50 adalah kode untuk barang berupa unit pengolah data yang mempunyai satu atau dua tipe unit yakni unit penyimpanan, unit masukan dan unit keluaran.

Data Trademap.org yang mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan nilai impor produk yang masuk kode HS 8471.50  dari Inggris pada 2020, mencapai US$18 juta. Sedangkan, dari Israel, tidak ada data yang melaporkan adanya importasi produk dengan kode HS tersebut, alias nihil.

Alat Sadap Masuk Melalui Bandara Soekarno Hatta

Sumber Indonesia Leaks di Bandara Soekarno-Hatta mengonfirmasi bahwa kedua barang itu telah masuk di Indonesia. Berdasarkan catatan otoritas kepabeanan, barang itu tiba di Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 1 Desember 2020 atau 2 pekan lebih awal dari dokumen importasi. Perbedaan waktu itu diperkirakan terjadi karena proses clearance dan administrasi impor barang di pintu masuk kepabeanan.

Adapun, dokumen profil perusahaan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengungkap lokasi kantor PT Mandala Wangi Kreasindo berada di Mal Pasific Place kawasan Sudirman Center Business District (SCBD), salah satu kawasan bisnis elite di Jakarta Selatan. PT Mandala Wangi Kreasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang cyber security.

Jika mengacu kepada dokumen profil perusahaan di Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham, Mandala Wangi pernah berkali-kali ganti jenis usaha. Sebelum cyber security perusahaan ini pernah bergerak di bidang produk pertanian hingga reparasi mobil. Mandala Wangi beralih ke bisnis teknologi setelah perubahan komposisi pemegang saham pada 27 Februari 2020.

Di antara nama pemegang saham terdapat sosok Nadia Boroedheak Paroedjar Hamonangan Nasoetion atau Nadia Nasoetion dan PT Kotak Jiwa Sejahtera.

Informasi yang tercantum dalam Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Kotak Jiwa Sejahtera merupakan pemilik merek Asiana. Logo dan merek dagang ini identik dengan perusahaan pengembang properti yang dipimpin istri Agus Gumiwang yakni Loemongga Haoemasan.

Tim Indonesia Leaks telah mendatangi kantor milik Nadia Nasoetion di Equity Tower lantai 26 di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pada Jumat (8/6/2023) untuk mengonfirmasi hubungan Nadia dengan Mandala Wangi Kreasindo. Namun, saat disambangi, kantor tersebut telah tutup.

Tim juga mencoba menanyakan tentang Mandala Wangi Kreasindo kepada Loemongga Haoemasan melalui sambungan telepon dan pengiriman pesan teks. “Ini enggak ada yang pernah dengar, kenal, dan paham saya,” ujar Loemongga.

Adapun, pada akta 20 Maret 2020, Nadia Nasoetion dan PT Kotak Jiwa Sejahtera  tercatat keluar dari daftar pemegang saham Mandala Wangi Kreasindo.

Alhasil, pemegang saham perusahaan itu hanya tersisa Sudjarwo Piri Ramon dan Heryanto. Heryanto menjabat sebagai Direktur dan Sudjarwo menduduki kursi komisaris.

Perubahan bisnis Mandala Wangi Kreasindo dari bisnis reparasi mobil menjadi perusahaan yang bergerak di bidang teknologi terjadi ketika Heryanto dan Sudjarwo masuk sebagai pemegang saham sekaligus direksi dan komisaris di perusahaan tersebut. Kedua orang ini mengambil alih saham milik Nadia dan PT Kotak Jiwa Sejahtera di Mandala Wangi.

Tim Indonesia Leaks, telah beberapa kali berusaha melacak keberadaan Mandala Wangi Kreasindo dengan mendatangi alamat kantor yang tertuang dalam dokumen AHU maupun di website resminya. Kedua petunjuk itu mengungkap lokasi kantor Mandala Wangi Kreasindo berada di Lantai 2 Pasific Place Mall, Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pada 19 Mei 2023, tim kembali melakukan pengecekan ke alamat tersebut, kantor Mandala Wangi rupanya berada di sebuah co-working dan office space. Mandala Wangi Kreasindo tercatat menyewa virtual office yang masa pakainya telah habis September 2022.

Selain mendatangi langsung alamat perusahaan, Indonesia Leaks juga telah menghubungi dan mengirimkan daftar pertanyaan ke nomor Direktur Mandala Wangi Kreasindo, Heryanto. Namun hingga berita ini ditulis Heryanto belum merespons pertanyaan tersebut.

pegasus
pegasus

Liputan ini diselenggarakan oleh Konsorsium Indonesialeaks yang terdiri dari Majalah Tempo, Koran Tempo, Tempo.co, Jaring.id, Suara.com, Independen.id, dan Bisnis Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper