Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman menginstuksikan para kader dan relawan agar lebih aktif dalam mensosialisasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Namun, Habiburokhman mengimbau agar sosialisasi yang disebarkan ke masyarakat juga agar tidak dilakukan dengan cara negatif yang dapat menimbulkan perpecahan.
"Jadi, tolong agar kita menyerukan kebaikan yang tidak boleh kan menyerukan perpecahan. Jadi, boleh kalian posting di WA grup keluarga," ujarnya dalam agenda konsolidasi dengan kader dan saksi tempat pemungutan suara (TPS) Partai Gerindra Jakarta Timur di Gelanggar Olahraga (GOR) Otista, Jakarta Timur, Sabtu (10/6/2023).
Lebih lanjut, dia menilai bahwa penggunaan media sosial dibutuhkan untuk memenangkan Gerindra pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Habiburokhman juga mengajak para kader serta relawan untuk melakukan swafoto pada setiap acara partai berlogo burung garuda itu dan menyebarkannya ke setiap media sosial, hingga obrolan grup keluarga pada aplikasi WhatsApp.
"Nah, jadi teman-teman, dari pagi kan sudah keliling ya konvoi tadi, akan lebih baik lagi kalau semuanya diposting di medsos. Supaya saudara-saudara kita di tempat lain bisa lihat Jakarta Timur menyambut kemenangan Pak Prabowo," pungkas Habiburokhman.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Hasil Survei Indikator Politik Indonesia terbaru menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalip posisi dari calon presiden (Capres) yang diusung PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan tren menanjaknya elektabilitas Prabowo didorong oleh tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tinggi di masa akhir pemerintahannya.
Selain itu, Burhanuddin mengatakan, elektabilitas Prabowo juga didorong oleh kembalinya basis pendukung lama Gerindra yang sempat berpindah ke Capres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan pada akhir Mei 2023. Burhanuddin mengatakan kembalinya pendukung Prabowo itu juga mengoreksi signifikan posisi elektabilitas Anies pada rilis tengah tahun ini.
“Lewat simulasi 18 nama, sebelumnya pak Ganjar unggul sekitar 4 persen sekarang ada tren pak Prabowo mulai menyalip Ganjar Pranowo, meski selesihnya hanya 0,1 tidak signifikan secara statistik,” kata Burhanuddin.