Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku kecewa karena bantuan yang minim dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah bagi para korban bendungan Kakhovka yang jebol.
"Mereka [PBB dan Palang Merah] tidak ada," kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan Bild Daily Jerman, dilansir dari CNA, Kamis (8/6/2023).
Zelensky berharap banyak kepada PBB dan palang merah karena menurutnya peran dua organisasi itu sangat vital untuk membantu para korban terdampak bendungan yang jebol.
Penghancuran bendungan di dekat garis depan di Ukraina telah membanjiri puluhan desa dan bagian kota terdekat, memicu kekhawatiran akan bencana kemanusiaan.
Para pejabat mengatakan ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka dan banyak yang sudah melakukannya atas kemauan sendiri.
Belakangan dalam wawancara, Zelensky menyebut bencana itu memakan korban jiwa. Dia juga mengaku telah berbagi intelijen dengan mitra internasional Ukraina setahun yang lalu yang menunjukkan ada risiko bendungan menjadi sasaran.
Baca Juga
"Kami berbagi informasi ini dengan mitra kami dan semuanya mengatakan ya, risikonya sangat tinggi bahwa bendungan akan diledakkan," katanya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia akan memimpin pertemuan panel koordinasi darurat dengan Ukraina terkait serangan ke bendungan tersebut. Sementara itu, Prancis juga mengatakan akan mengirim bantuan ke sana.