Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Belum Terima Laporan Kerusakan Akibat Gempa Pacitan 6,0 Magnitudo

BMKG melaporkan terjadinya gempa bermagnitudo 6,0 yang berpusat di sekitar Pacitan, Jawa Timur, pada dini hari tadi, Kamis (8/6/2023).
BMKG Belum Terima Laporan Kerusakan Akibat Gempa Pacitan 6,0 Magnitudo. Gunung Api Bawah Laut Pacitan Ternyata Sudah Diidentifikasi Sejak 2006.
BMKG Belum Terima Laporan Kerusakan Akibat Gempa Pacitan 6,0 Magnitudo. Gunung Api Bawah Laut Pacitan Ternyata Sudah Diidentifikasi Sejak 2006.

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadinya gempa 6,0 magnitudo yang berpusat di sekitar Pacitan, Jawa Timur, pada dini hari tadi, Kamis (8/6/2023). Namun demikian, belum ada laporan kerusakan yang masuk.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono menyebut bahwa sampai dengan saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi di Pacitan,

"Belum ada [laporan kerusakan akibat gempa Pacitan]," terang Daryono secara terpisah, ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (8/6/2023). 

Sebelumnya, Daryono juga sempat menyampaikan kepada masyarakat bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Akan tetapi, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi terjadinya gempa susulan. 

Untuk diketahui, gempa dilaporkan persis berlokasi di 117 kilometer (km) baratdaya Pacitan. Fenomena guncangan pada permukaan bumi itu terjadi pukul 00.04 WIB, dengan kedalaman pusat gempa 10 km. 

BMKG lalu mencatat bahwa terjadi gempa susulan sejak gempa pertama bermagnitudo 6,0, sekitar lewat tengah malam tadi. Terdapat 29 gempa susulan yang terjadi setelah gempa pertama di Pacitan. 

"Update Gempa susulan selatan DIY-Jatim hingga pukul 02 30 WIB sebanyak 29 kejadian," tulis Daryono melalui akun Twitter resminya @daryonoBMKG, Kamis (8/6/2023).

Dia juga mengatakan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempa di laut pada jarak 128 Km arah Selatan Gunungkudul, pada kedalaman 46 km. 

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa M5,8 yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme naik [thrust fault]," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper