Bisnis.com, JAKARTA - Bendungan Kakhovka buatan Uni Sovyet di bagian Ukraina selatan yang dikuasai Rusia meledak pada Selasa menimbulkan banjir di wilayah tersebut.
Pasukan Ukraina dan Rusia saling menyalahkan satu sama lain karena dituding meledakkan bendungan Kakhovka.
Video beredar di sosial media menunjukkan serangkaian ledakan hebat di sekitar bendungan Kakhovka. Video lain menunjukkan air mengalir deras melalui sisa-sisa bendungan sementara orang-orang di sekitar terkejut.
Bendungan setinggi 30 meter dan panjang 3.2 kilometer itu mampu menampung air setara dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah, Amerika Serikat, dan dibangun pada tahun 1956 di sungai Dnipro sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.
Bendungan itu juga memasok air ke semenanjung Krimea, yang dikuasai Rusia sejak 2014, dan ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang juga berada di bawah kendali Rusia.
Pejabat Rusia mengatakan banjir belum menimbulkan bahaya di pembangkit nuklir Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Baca Juga
Pembangkit listrik tenaga nuklir itu mendapatkan air pendinginnya dari bendungan Kakhovka.
Militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meledakkan bendungan sementara sumber Rusia menyalahkan Ukraina.
"Bendungan Kakhovka diledakkan oleh pasukan pendudukan Rusia," kata Komando Angkatan Bersenjata bagian Selatan Ukraina pada hari Selasa di halaman Facebook-nya.
Otoritas setempat kini sedang mengkalkulasi skala kehancuran area dan kemungkinan area genangan dengan memperhitungkan kecepatan dan volume air.
Kantor berita Rusia mengatakan bendungan itu hancur akibat gempuran tembakan, sementara menurut pejabat Rusia, ledakan di bendungan diakibatkan oleh serangan teroris, sebutan Rusia untuk serangan yang dilakukan Ukraina.
Kepala wilayah Kherson yang diangkat oleh pihak Rusia mengatakan evakuasi di dekat bendungan telah dimulai dan air akan mencapai tingkat kritis dalam waktu lima jam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akan mengadakan pertemuan darurat mengenai ledakan bendungan di Ukraina selatan, ujar Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov di akun Twitter-nya pada Selasa.
Belum jelas bagaimana banjir akan mempengaruhi serangan balasan Ukraina yang telah lama direncanakan terhadap pasukan Rusia di sepanjang Ukraina bagian selatan dan timur.