Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat kesultanan Deli saat menjadi pemimpin upacara Hari Lahir Pancasila di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Menurut pantauan Bisnis, Jokowi yang menjadi inspektur upacara nampak memakai basecap bewarna hitam dengan corak batik bewarna emas serta sarung dan penutup kepala bewarna senada.
Orang nomor satu di Indonesia itu hadir pada pukul 07.58 WIB dengan mengenakan adat Melayu Deli Serdang pakaian kesultanan yang didapatkan olehnya saat meraih gelar pada 2018. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menerima gelar Tuanku Sri Indera Utama Junjungan Negeri dari Kesultanan Deli pada Minggu (6/10/2018).
Penganugerahan gelar ini dihelat di ruang utama Istana Maimoon, Minggu 6 Oktober 2018. Gelar adat ini merupakan gelarbangsawan tertinggi di Kesultanan Deli.
Dalam acara tersebut, sejumlah tamu yang hadir juga menggunakan baju adat dari berbagai daerah. Misalnya, beberapa pejabat yang hadir di acara itu seperti Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mengenakan pakaian adat Melayu berwarna hijau Toska, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan kebaya bernuansa merah.
Kemudian, turut hadir Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-11 Boediono, para menteri Kabinet Indonesia Maju, hingga ketua umum partai politik.
Baca Juga
Sekadar informasi, pakaian adat Melayu Deli merupakan pakaian adat yang dipakai dalam upacara upacara adat, acara resmi seperti pada saat upacara penobatan Sultan/Raja, pada saat upacara pelantikan Menteri kerajaan dan Datuk- datuk, hingga upacara adat menerima anugerah dan penerimaan persembahan dari rakyat dan tamu dari luar negeri.
Untuk pengartiannya, pakaian adat ini dalam memakainya terdapat ketentuan, lambang dan makna tertentu. Orang tua-tua mengatakan, dalam memakai kain samping, kedudukan diri disana tercermin maknanya setiap orang yang memakai kain samping akan menyadari kedudukan dirinya dengan Kesadaran itu akan membawa pengaruh kepada perilakunya sehingga menjadi orang yang tahu diri.
Di dalam masyarakat Melayu, pakaian adat ini ditujukan untuk menjungjung bangsa dan menunjukkan identitas suatu daerah dengan keperibadin dan watak leluhur terhadap bangsa dan Negara lain sehingga mempunyai arti yang sangat penting dan dijaga oleh masyarakat Melayu itu tersendiri.
Selain itu, pakaian adat itu mengartikan wujud nilai pendidikan sosial gotong royong dalam melakukan seluruh upacara–upacara adat Melayu Deli tersebut seperti upacara kematian, upacara keagaamaan, upacara perkawinan, dan sebagainya.
Arti gotong royong pun juga dituangkan oleh Kepala Negara melalui pidatonya di upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di pelataran Monumen Nasional (Monas), Kamis (1/6/2023).
“Berkat persatuan berkat kerja keras dan gotong royong, bangsa ini berhasil menghadapi tantangan dan semakin dipercaya dunia. Semua itu pondasinya adalah ideologi Pancasila yang diwariskan oleh Presiden pertama Ir Sukarno. Ideologi yang harus terus kita pegang teguh untuk memperkokoh kemajuan bangsa,” pungkas Jokowi.