Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Florida Ron DeSantis kampanye untuk maju sebagai bakal capres Amerika Serikat (AS) pada Kamis (25/5/2023). Namun, muncul keraguan terhadap dirinya.
Kampanye itu dilakukan setelah acara peluncuran daring obrolan audio langsung antara pemilik Twitter Elon Musk dengan Gubernur Florida Ron DeSantis mengalami gangguan teknis Twitter yang terjadi berulang kali, sejak Rabu (24/5/2023).
Masalah teknis itu memunculkan ejekan dari para pesaingnya dan menimbulkan keraguan tentang kelangsungan dirinya sebagai kandidat presiden AS.
Melansir CNA, kendala teknis tersebut telah menghambat pengumuman pencalonan dirinya sebagai calon presiden dari Partai Republik.
DeSantis berencana untuk “menyerbu” negara bagian Lowa, New Hampshire, dan Carolina Selatan untuk kampanyenya, pada awal pekan depan.
Rangkaian acara itu menjadi acara publik pertamanya sejak bergabung dalam nominasi Partai Republik untuk pilpres AS, pada Rabu (23/5/2023).
Baca Juga
Sesuai jadwal kampanyenya, Gubernur Florida itu akan berpidato dan mengadakan obrolan selama acara 4 hari di 12 kota besar dan kecil dari 30 Mei hingga 2 Juni 2023.
Acara kampanye akan mulai diadakan di negara bagian yang mungkin kritis terhadapnya itu, pada Selasa mendatang di Lowa.
Manajer kampanye DeSantis Generra Peck menyatakan komitmennya untuk bisa memenangkan negara bagian yang mencalonkannya lebih awal.
"Kampanye kami berkomitmen untuk meluangkan waktu untuk memenangkan negara bagian yang mencalonkan lebih awal ini. Tidak ada yang akan bekerja lebih keras daripada Gubernur DeSantis untuk membagikan visinya kepada negara," katanya.
Sebelumnya, kampanye DeSantis telah dirusak oleh kesalahan dengan miliarder Elon Musk di Twitter. Forum yang sangat ramai itu menampilkan Musk, pemilik Twitter, dan lainnya dilanda masalah audio dan koneksi.
Ketika melakukan wawancara radio itu dengan komentator Erick Erickson, DeSantis mengatakan siaran langsung dari acara tersebut sekarang telah menarik lebih dari 5 juta pendengar dan telah berhasil menciptakan "buzz" seputar pencalonannya.
"Saya pikir itu adalah cerita terbesar di dunia kemarin, dan mudah-mudahan, kami akan membuat beberapa orang tertarik dengan kampanye kami yang mungkin tidak sebaliknya," kata DeSantis.
Terkait kampanyenya, dia mengatakan telah mengumpulkan US$1 juta atau Rp14,9 miliar dalam waktu sejam setelah pengumuman kepresidenannya, dan US$8,2 juta atau Rp122,6 miliar dalam 24 jam setelah peluncuran kampanyenya.
DeSantis menghabiskan sebagian besar harinya untuk melakukan wawancara dengan media di negara bagian pemungutan suara awal, pada Kamis (25/5/2023).
Adapun dia sebagai gubernur telah menandatangani sejumlah undang-undang negara bagian yang menargetkan hak-hak reproduksi dan serikat guru serta memberlakukan pembatasan pada imigran yang tidak memiliki status hukum tetap, ekspresi LGBTQ, program keragaman dan kesetaraan di sekolah, dan dana pensiun dengan mempertimbangkan ketentuan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam keputusan investasi.