Bisnis.com, JAKARTA - Melatih pilot Ukraina untuk menggunakan F-16 dan bekerja dengan sekutu untuk menyediakan Ukraina jet tempur canggih tetap menjadi prioritas bagi Amerika Serikat (AS )dalam beberapa bulan mendatang.
Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam jumpa pers pada 22 Mei, menegaskan kembali komitmen AS seperti yang disampaikan Presiden AS Joe Biden.
“Presiden telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kami akan mulai melatih militer Ukraina untuk menerbangkan F-16 dan kami akan bekerja dengan sekutu dan mitra kami dalam penyediaan F-16 ke Ukraina,” kata Miller.
Miller menambahkan bahwa, meskipun tidak ada pengumuman baru tentang kapan atau bagaimana hal itu akan terjadi, jet tempur F-16 tetap jadi prioritas bagi AS dan akan mulai diterapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara Inggris dan Belanda sepakat pada 17 Mei untuk membangun koalisi jet tempur untuk Ukraina.
Pada tanggal 20 Mei, AS juga menyatakan akan bergabung dengan inisiatif tersebut, begitu pula Portugal dan Denmark.
Sejauh ini, Ukraina telah menerima 14 jet tempur MiG-29 era Soviet dari Polandia dan 13 dari Slovakia.
Namun, Ukraina telah menunjukkan minat terbesar pada F-16 buatan AS, yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an dan dioperasikan oleh lebih dari 20 negara.
Kritikus berpendapat bahwa keengganan sekutu untuk memasok jet tempur Barat dan rudal jarak jauh ke Ukraina dapat memperpanjang perang agresi Rusia dan mengakibatkan ribuan kematian.