Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Jawab Anies Soal Pembangunan Jalan Jokowi Kalah Sama SBY

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi kritik mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bakal calon presiden dari koalisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan dalam acara dengan relawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023)./ Twitter @aniesbaswedan
Bakal calon presiden dari koalisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan dalam acara dengan relawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023)./ Twitter @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi kritik mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membandingkan capaian pembangunan jalan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hasto tak mau berbicara banyak terkait pernyataan Anies. Dia hanya mengatakan lebih baik Anies melihat hasil kerjanya saja selama memimpin Jakarta pada 2017 sampai 2022.

"Mas Anies suruh lihat Jakarta saja," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (12/5/2023).

Sebelumnya, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan, membandingkan pembangunan infrastruktur jalan era SBY dengan era Jokowi.

Anies mengatakan Presiden SBY dan Jokowi sama-sama banyak membangun jalan. Namun, berbeda target penggunanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengakui pemerintahan Jokowi banyak membangun infrastruktur fisik. Dia mencontohkan pembangunan jalan tol atau jalan berbayar yang ternyata terpanjang selama era presiden mana pun.

"Pemerintahan kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode-periode sebelumnya. 63 persen jalan tol berbayar yang berada di seluruh Indonesia itu dibangun di era pemerintahan sekarang. Sepanjang 1.569 kilometer dari total 2.499 km itu adalah jalan berbayar," ujar Anies saat memberikan pidato dalam acara Milad PKS ke-21, seperti yang disiarkan kanal YouTube PKSTV, Minggu (21/5/2023).

Namun, Anies mengkritik pembangunan jalan tol atau jalan berbayar di era Jokowi tidak diimbangi dengan pembangunan jalan tidak berbayar atau jalan non-tol.

"Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk-produk pertanian, produk pertanian, produk perikanan dari sentra-sentra tempat mereka dihasilkan ke wilayah-wilayah pasar, baik jalan nasional, jalan provinsi, atau pun jalan kabupaten terbangun 19.000 kilometer," jelasnya.

Anies pun membandingkan seluruh data itu dengan pembangunan jalan era pemerintahan SBY. Dia menerangkan, berbeda dengan Jokowi, SBY lebih fokus membangun jalan yang tak berbayar.

"Di zaman Presiden Pak SBY, jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144.000 atau 7 setengah kali lipat. Bila dibandingkan dengan jalan nasional, di pemerintahan ini [Jokowi] membangun jalan nasional sepanjang 590 km; di 10 tahun sebelumnya [era SBY] 11.800 km, 20 kali lipat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper