Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa negaranya tidak berencana mengirim jet tempur Eurofighter Typhoon ke Ukraina.
Dia menyatakan saat konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Jerman Boris Pistorius, yang disiarkan oleh Sky News, akan berusaha membantu dengan cara lain.
"Inggris tidak akan menyumbangkan jet tempur apapun ke Ukraina kali ini, topan bukanlah pesawat yang cocok," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Kamis (18/5/2023).
Meski begitu, dia menyatakan bahwa negaranya siap membantu untuk pelatihan pilot militer Ukraina dalam jangka panjang.
Inggris menyatakan kesiapannya untuk membantu Ukraina dengan pelatihan pilot militer dalam menerbangkan pesawat tempur Barat, sebuah proses yang akan memakan banyak waktu.
Selain itu, Wallace menambahkan bahwa London belum siap mengirim personel militernya ke Ukraina untuk melayani jet tempur Eurofighter Typhoon, upaya yang memakan ratusan orang, saat konflik sedang berlangsung.
Baca Juga
Dia mengatakan program pelatihan untuk pilot Ukraina akan menjadi bagian dari kerja sama pertahanan antara Barat dan Ukraina setelah konflik berakhir.
Inggris juga bersedia untuk berpartisipasi dalam pembentukan koalisi internasional untuk mentransfer jet tempur ke Ukraina.
Dia mencatat bahwa London akan mendukung negara manapun yang ingin memasok jet tempur ke Ukraina, baik itu buatan Soviet atau F-16 buatan AS, yang telah diminta oleh Kyiv dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa Barat perlu menunjukkan kesediaannya dalam masalah pemindahan pesawat tempur ke Ukraina.
Kantor Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa negara tersebut akan mulai melatih pilot militer Ukraina di musim panas dalam upaya yang pertama kali diumumkan bulan Februari, pada Senin (15/5/2023).
Adapun pusat pelatihan baru akan dibuka untuk melatih personel militer Ukraina dalam mengoperasikan pesawat Barat.