Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Topan Mocha Tewaskan Sedikitnya 81 Orang di Myanmar

Korban tewas di Myanmar yang dilanda topan Mocha setidaknya 81 orang pada Selasa (16/5/2023), menurut para pemimpin lokal.
Kapal rusak akibat topan Mocha di Sittwe, Myanmar pada 15 Mei 2023/Bloomberg/AFP/Getty Images
Kapal rusak akibat topan Mocha di Sittwe, Myanmar pada 15 Mei 2023/Bloomberg/AFP/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Korban tewas di Myanmar yang dilanda topan Mocha setidaknya 81 orang pada Selasa (16/5/2023), menurut para pemimpin lokal, pejabat dan media pemerintah.

Topan Mocha terjadi pada hari Minggu (14/5/2023), dengan kecepatan angin hingga 195 km/jam, menjatuhkan tiang listrik dan menghancurkan kapal kayu nelayan menjadi serpihan.

Sedikitnya 46 orang tewas di desa negara bagian Rakhine Bu Ma dan dekat Khaung Doke Kar, yang dihuni oleh minoritas muslim Rohingya yang teraniaya, kata pemimpin setempat kepada wartawan AFP di tempat kejadian.

Tiga belas orang tewas ketika sebuah biara runtuh di sebuah desa di kotapraja Rathedaung di utara Ibu Kota Rakhine, Sittwe, dan seorang wanita meninggal ketika sebuah bangunan runtuh di desa tetangga, menurut penyiar MRTV negara Myanmar.

"Akan ada lebih banyak kematian, karena lebih dari seratus orang hilang," kata Karlo, Kepala Desa Bu Ma dekat Sittwe.

Di dekatnya, Aa Bul Hu Son, 66, berdoa di makam putrinya, yang jenazahnya ditemukan pada Selasa (16/5/2023) pagi.

"Saya tidak dalam kesehatan yang baik sebelum topan, jadi kami menunda pindah ke tempat lain," katanya.

"Saat kami berpikir untuk bergerak, ombak segera datang dan membawa kami."

"Saya baru saja menemukan tubuhnya di danau di desa dan segera menguburkannya. Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk mengungkapkan kehilangan saya."

Penduduk lain berjalan di pantai mencari anggota keluarga yang tersapu oleh gelombang badai yang menyertai topan itu.

Sembilan orang tewas di kamp Dapaing untuk pengungsi Rohingya di dekat Sittwe, kata pemimpinnya, menambahkan kamp itu terputus dan kekurangan pasokan.

"Orang-orang tidak bisa datang ke kamp kami karena jembatan putus... kami butuh bantuan," katanya.

Satu orang tewas di desa Ohn Taw Chay dan enam di Ohn Taw Gyi, kata para pemimpin dan pejabat setempat.

Media pemerintah melaporkan lima kematian pada hari Senin (15/5/2023), tanpa memberikan rincian.

Mocha adalah topan paling kuat yang melanda daerah itu lebih dari satu dekade, memporakporandakan desa-desa, menumbangkan pohon, dan memutus komunikasi di sebagian besar negara bagian Rakhine.

China mengatakan "bersedia memberikan bantuan darurat bencana", menurut pernyataan di kedutaannya di halaman Facebook Myanmar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper