Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah perang melawan Rusia, media loka melaporkan Ketua Mahkamah Agung Ukraina Vsevolod Kniaziev ditahan setelah kedapatan menerima suap sekitar 3 juta dolar AS, Minggu (15/5/2023).
Biro Antikorupsi Nasional (NABU) dan Kantor Kejaksaan Khusus Antikorupsi (SAPO) mengonfirmasi bahwa mereka telah mengungkap skema korupsi skala besar di Mahkamah Agung yang dilakukan oleh pimpinan pengadilan dan hakim.
Otoritas antikorupsi tidak merinci nama tersangka dan jumlah suap. NABU dan SAPO mengatakan rinciannya akan menyusul saat penyelidikan sedang berlangsung.
Sementara itu, Kniaziev telah memimpin Mahkamah Agung sejak 1 Desember 2021.
Kantor berita Ukraina ZN.UA menulis, mengutip sumbernya di NABU, bahwa Kniaziev menerima uang dari orang-orang yang mendukung keputusan pengadilan yang mendukung miliarder Ukraina Kostyantyn Zhevago.
Mahkamah Agung mempertimbangkan kasus kepemilikan Zhevago atas 40,19% Pabrik Pertambangan dan Pengolahan Poltava, bagian dari grup Ferrexpo, yang memutuskan untuk mengizinkan Zhevago mempertahankan saham tersebut.
Pada 2 Februari, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melaporkan bahwa kepala akuntan pabrik tersebut telah dituduh melakukan penggelapan pajak dan pemalsuan.
Menurut penyelidikan, pada 2018-2021, tersangka memasukkan informasi palsu ke dalam dokumen perusahaan, yang membantunya menghindari pembayaran 54,6 juta dolar AS dalam pembayaran sewa ke anggaran negara untuk penggunaan lapisan tanah bijih besi.