Bisnis.com, JAKARTA — Perkumpulan Pawitandirogo (Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, dan Ponorogo) berupaya menggaet investor guna mengembangkan potensi ekonomi yang besar di daerah-daerah tersebut.
Ketua Umum Pawargo Susiwijono Moegiarso mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan aksi konkret dan sejumlah program agar wilayah Pawitandirogo bisa memperoleh sejumlah investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonominya.
“Sekarang ini percayalah Indonesia memiliki eksposur yang tinggi di mata investor, sehingga tidak sulit, yang sulit adalah mendesain satu program yang komprehensif dan berkelanjutan, ini yang harus dikerjakan bersama-sama,” ujar Susiwijono di Halal Bihalal Pawitandirogo, Taman Mini Indonesia, Minggu (14/5/2023).
Salah satu wilayah Pawitandirogo, yakni Ponorogo, merupakan daerah landlocked atau daerah yang tidak terhubung dengan lautan, sehingga Ponorogo tidak terhubung dengan jalur distribusi dan tidak menarik untuk diinvestasikan. Alhasil diperlukan suatu program kerjasama antar daerah.
“Ponorogo itu landlocked, jadi secara lokasi tidak di jalur distribusi, sehingga tidak ada nilai tambahnya untuk menarik investasi, oleh karena itu harus kerja sama,” jelasnya.
Di samping itu, Susiwijono menginginkan wilayah Pawitandirogo menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sebab wilayah ini masih memiliki potensi ekonomi yang besar.
Baca Juga
“Selama ini potensi wilayah Pawitandirogo banyak namun belum tergali, sekarang kami ingin mendorong betul wilayah tersebut. Ke depan diharapkan tidak ada persaingan wilayah, melainkan saling melakukan sinergi di seluruh kabupaten, jadi tidak akan bersaing namun saling melengkapi,” jelasnya.
Dijelaskan bahwa sinergi antar daerah dengan potensi ekonomi yang besar tidak bisa dilakukan sendirian. Untuk itu sinergi Pawitandirogo diperlukan agar ke depan wilayah ini bisa menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Susiwijono yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian menyampaikan, dari sektor pariwisata, Pawitandirogo memiliki banyak destinasi yang potential, sehingga tidak mungkin jika mengundang wisatawan asing ke satu tujuan.
“Contoh destinasi wisata, tidak mungkin kalau mengundang wisata asing hanya untuk satu destinasi, kemudian pulang. Ke depan, kita bisa memperkenalkan ada destinasi di Ponorogo, Madiun, Pacitan, dan lainnya, kita akan integrasikan semuanya,” jelasnya.