Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, JK Sentil Jokowi Soal Tak Undang NasDem ke Istana

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti langkah Presiden Joko Widodo untuk tidak mengundang Partai NasDem ke Istana Negara, Selasa (7/5/2023).
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Bisnis.com
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti langkah Presiden Joko Widodo untuk tidak mengundang Partai NasDem ke Istana Negara, Selasa (7/5/2023), dalam pertemuan partai politik pendukung pemerintah. 

Politisi Senior Partai Golkar itu menilai partai pimpinan Surya Paloh tersebut harusnya diundang karena sampai saat ini masih merupakan partai pendukung pemerintah. 

Untuk itu, JK beranggapan pertemuan di Istana tersebut adalah pembahasan politik. Hal tersebut disampaikan JK di kediamannya usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Sabtu (6/5/2023). 

"Kalau pertemuan membicarakan, karena ini di Istana membicarakan tentang urusan pembangunan apa itu wajar saja, tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya Nasdem diundang. Berarti ada pembicaraan politik," ujar JK dikutip dari siaran pers, Minggu (7/5/2023). 

Dia pun meminta Kepala Negara yang sempat didampinginya itu selama 2014-2019 agar mencontoh dua Presiden sebelumnya, yakni Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Dia meminta agar Jokowi tidak banyak mencampuri urusan politik, khususnya terkait dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, jelang akhir jabatan.

"Menurut saya, Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY, itu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis lah," pesan JK. 

Sebelumnya, Jokowi sudah mengakui bahwa NasDem tidak diundang lantaran sudah memiliki koalisi sendiri. Koalisi yang dimaksud yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. 

NasDem dan dua partai oposisi pemerintah saat ini tersebut mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi calon Presiden (capres) 2024.

"Ya memang tidak diundang. NasDem itu, kami harus bicara apa adanya, mereka kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin kumpul itu juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," ujarnya ketika ditemui di Sarinah, Kamis (4/5/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper