Bisnis.com, JAKARTA - Bareskrim Polri akan menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) kepada Dito Mahendra terkait kasus kepemilikan senjata ap ilegal.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan bahwa langkah ini diambil karena Dito kembali mangkir pada pemanggilan hari ini.
“Penyidik akan terbitkan DPO, pencekalan kepada yang bersangkutan dan melakukan upaya paksa lain sesuai KUHAP maupun peraturan peraturan lain,” kata Djuhandhani kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Djuhandhani menyebut bahwa pihaknya akan melakukan upaya pemanggilan orang orang dekat Dito atau melakukan upaya paksa lainnya.
Pihak Bareskrim juga menyebut bahwa pihaknya sampai saat ini belum mengetehui keberadaan Dito.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak imigrasi maupun beberapa maskapai penerbangan namun belum kami dapatkan yang bersangkutan melaksanakan penerbangan,” ucapnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Bareskrim Polri menetapkan Dito Mahendra sebagai tersangka perkara dugaan kepemilikan senjata api ilegal.
Penetapan Dito sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara antara penyidik dengan perwakilan dari Itwasum, Divisi Hukum, Propam dan Wasidik Polri.
"Peserta gelar perkara sepakat menaikkan status Dito Mahendra dari saksi menjadi tersangka," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, Senin (17/4/2023).
Dito Mahendra terseret kasus kepemilikan senjata api ilegal usai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan 15 pucuk senjata api ketika menggeledah kediamannya pada Senin (13/3). Belasan senjata api berbagai jenis itu kemudian diserahkan ke Polri untuk diselidiki.
Hasil penyelidikan Polri, dari 15 pucuk senjata api, sebanyak sembilan pucuk dinyatakan tidak berizin atau tidak punya dokumen resmi alias ilegal.
Sembilan pucuk senjata api ilegal tersebut meliputi satu pistol Glock 17, satu Revolver S&W, satu pistol Glock 19 Zev, satu pistol Angstatd Arms, satu senapan Noveske Refleworks, satu senapan AK 101, satu senapan Heckler & Koch G 36, satu pistol Heckler & Koch MP 5, dan satu senapan angin Walther.