Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tegang! AS-Filipina Pamer Kekuatan Roket dan Pesawat Tempur kepada China

AS dan Filipina memamerkan simulasi penenggelaman kapal musuh dengan roket dan pesawat tempur mirip perang Rusia vs Ukraina.
Rudal patriot permukaan-ke-udara yang ditembakkan oleh militer AS selama latiha di Zambales pada 25 April./Bloomberg
Rudal patriot permukaan-ke-udara yang ditembakkan oleh militer AS selama latiha di Zambales pada 25 April./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) dan Filipina memamerkan hubungan pertahanan mereka di dekat perairan yang disengketakan di Laut China Selatan, menggunakan roket dan pesawat tempur untuk mensimulasikan penenggelaman kapal musuh sebagai bagian dari latihan perang yang diadakan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. pada hari Rabu (26/4/2023) menyaksikan latihan langsung menggunakan teropong ketika pasukan AS dan Filipina berusaha menenggelamkan kapal yang dinonaktifkan 12 mil laut dari Provinsi Zambales, menghadap perairan luas yang menjadi titik konflik antara negara Asia Tenggara dan China.

Sistem roket artileri mobilitas tinggi digunakan untuk latihan, mirip dengan yang digunakan dalam perang Rusia di Ukraina. Helikopter serang dan pesawat tempur lainnya juga digunakan dalam tes militer, yang disiarkan langsung selama dua jam.

Marcos “berharap negara dapat memperoleh manfaat dari peningkatan kerja sama dengan Amerika Serikat,” menurut pernyataan tentang latihan yang dirilis oleh kantor komunikasinya.

Latihan tembak-menembak dimaksudkan untuk meningkatkan interoperabilitas sistem pertahanan AS dan Filipina, serta menyoroti strategi Marcos untuk mengalihkan fokus angkatan bersenjata ke keamanan eksternal, kata Chester Cabalza, yang mengepalai lembaga keamanan berbasis di Manila.

 “Pesan yang dikirimkannya ke China membawa gagasan bahwa negara kepulauan itu mempersiapkan angkatan laut untuk segala kemungkinan,” katanya.

AS telah memajukan aliansi pertahanannya yang sudah berlangsung lama dengan Filipina, di tengah meningkatnya persaingan dan perselisihan geopolitik dengan China atas Taiwan dan Laut China Selatan.

Marcos akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington minggu depan untuk membahas hubungan pertahanan, beberapa bulan setelah militer AS memperoleh akses yang diperluas di Filipina.

Sementara, China menggambarkan hubungan pertahanan AS yang diperkuat dengan negara Asia Tenggara itu sebagai upaya untuk "mengepung dan menahan" Beijing.

China juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengadakan latihan militer di perairan lepas pantainya dan di Laut China Selatan, tak lama setelah melakukan latihan di sekitar Taiwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper