Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati Tunjuk Capres Saat Elektabilitas Ganjar dan PDIP Anjlok

Ketua Umum PDIP menunjuk Ganjar Pranowo sebagai capres saat elektabilitasnya justru turun.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023) di JIExpo Kemayoran./Dok. PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023) di JIExpo Kemayoran./Dok. PDIP

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP.

Ganjar ditunjuk sebagai capres justru ketika elektabilitas PDIP terimbas sentimen negatif pencoretan nama Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, misalnya, mengungkap PDIP memperoleh 19 persen suara pada survei Maret 2023. Namun pada survei April 2023 ini, PDIP turun sebanyak 4 persen memperoleh 15,2 persen suara.

"Jadi memang ada tren penurunan PDI Perjuangan," ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (19/4/2023).

Lebih lanjut, dia memaparkan ada indikasi penurunan elektabilitas PDIP terjadi karena penolakan partai berlambang banteng hitam itu atas kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang awalnya dijadwalkan diselenggarakan di Indonesia.

Burhanuddin mencontohkan, lebih banyak responden yang memilih PDIP jika dia tak tahu FIFA telah membatalkan status tuan rumah Indonesia atas Piala Dunia U-20.

"Elektabilitas PDIP itu lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah. Semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia, elektabilitas PDIP semakin tertekan," jelasnya.

Tak hanya itu, elektabilitas antara PDIP dan Gerindra beda tipis di antara responden yang tahu Indonesia awalnya tunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Menurut Burhanuddin, itu menjadi indikasi bahwa adanya peralihan pemilih PDIP ke Gerindra.

"Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDI Perjuangan yang menolak kehadiran Timnas Israel," ujarnya.

Survei Indikator ini diselenggarakan pada 8 hingga 13 April 2023 dengan jumlah sampel 1212 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Versi LSI

Temuan Indikator ini sejalan dengan polling Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo mengalami penurunan cukup signifikan.

Survei LSI ini diselenggarakan pada 31 Maret hingga 4 April 2023 dengan jumlah sampel 1.229 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik proses random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak, validasiz dan screening, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Hasilnya, ketika responden ditanya siapa partai politik yang dipilih jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, maka PDIP memperoleh 17,7 persen suara.

Meski masih jadi jawara, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan tren suara PDIP dibandingkan survei-survei LSI sebelumnya menunjukkan adanya penurunan.

"PDIP pada Januari 2023 lalu di survei LSI masih 22 persen, turun menjadi sekitar 19 persen pada Februari, turun lagi menjadi 17,6 pada April," ungkap Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (9/3/2023).

Sejalan, saat responden ditanya siapa calon presiden yang dipilih jika pilpres diadakan sekaran maka Ganjar memperoleh 26,9 persen. Angka itu turun cukup signifikan dari hasil temuan LSI sebelumnya.

Dalam simulasi tiga nama pada survei LSI pada Februari 2023, Ganjar memperoleh 35 persen suara sedangkan kini hanya memperoleh 26,9 persen. Artinya ada penurunan 8,1 persen suara untuk Ganjar. 

Menariknya, penurunan elektabilitas PDIP dan Ganjar ini terjadi usai polemik penolakan Timnas Israel U-20 bertanding di Indonesia beberapa waktu lalu.

Salah satu lembaga yang menolak Timnas Israel itu adalah PDIP beserta para kadernya, termasuk Ganjar. Diyakini, karena gelombang penolakan itu FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper