Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menag Minta Perbedaan Waktu Idulfitri 1444 H Tidak Ditonjolkan

Menag Yaqut Choli Qoumas berpesan agar perbedaan waktu perayaan Idulfitri 1444 H tidak ditonjolkan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah) menghadiri pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Pada pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/ 2023 M yang bertema Haji Ramah Lansia tersebut Menag berpesan kepada peserta Bimtek PPIH Arab Saudi yang berjumlah 1.234 petugas untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada jemaah haji Indonesia khususnya lansia yang berjumlah 67 ribu jemaah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (tengah) menghadiri pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Pada pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/ 2023 M yang bertema Haji Ramah Lansia tersebut Menag berpesan kepada peserta Bimtek PPIH Arab Saudi yang berjumlah 1.234 petugas untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada jemaah haji Indonesia khususnya lansia yang berjumlah 67 ribu jemaah

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Choli Qoumas berpesan agar perbedaan waktu perayaan Idulfitri 1444 H tidak ditonjolkan. Seperti diketahui, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H pada Sabtu (22/4/2023). 

Seperti diketahui, sejumlah kelompok atau organisasi masyarakat Islam merayakan 1 Syawal berbeda dengan ketetapan pemerintah. Contohnya, PP Muhammadiyah menetapkan hari pertama Lebaran pada esok hari, Jumat (21/4/2023). 

"Secara mufakat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu 22 April 2023 Masehi. Saudara sekalian, laporan sidang isbat ini untuk diketahui seluruh lapisan masyarakat jika pada hari ini dan besok ada perbedaan dalam melaksanakan Idulfitri, maka kami berharap kita tidak menonjolkan perbedaan, tetapi mencari titik temu," ujarnya pada konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (20/4/2023). 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi juga berpesan agar hasil sidang isbat malam ini dijadikan sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan di kalangan umat Islam. 

Dia juga meminta agar seluruh pihak menghormati keputusan berbagai pihak yang berbeda dalam penetuan 1 Syawal 1444 H. 

"Oleh karena itu keputusan sidang isbat ini tidak boleh dibawa kemana-mana, termasuk dibawa ke ranah politik," tuturnya.

Adapun hasil sidang isbat pemerintah menyatakan bahwa hilal yang terlihat di Tanah Air tidak memenuhi kriteria MABIMS, atau kriteria yang ditetapkan oleh kumpulan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. 

"Oleh karena itu, berdasarkan hilal tidak memenuhi dan laporan tidak melihat hilal sehingga ditetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas. 

Untuk diketahui, berdasarkan kriteria MABIMS, pergantian kalender hijriah terjadi saat tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi bulan minimal 6,4 derajat. 

Pada pemaparan sebelum sidang, Yaqut mengatakan bahwa posisi hilal berada di posisi ketinggian antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi 7,93 sampai dengan 9,54 derajat. 

Sebelumnya tim hisab rukyat hilal dari Kemenag juga memaparkan bahwa hilal sudah terlihat namun belum memenuhi kriteria MABIMS. Untuk diketahui, kriteria baru itu merupakan kriteria imkan atau visibilitas hilal dengan dua parameter. 

"Artinya kalau kita punya kriteria imkan yang minimal 3 derajat itu, maka saat ini [tinggi bulan] belum memenuhi syarat imkan," ujar Anggota tim hisab rukyat hilal Kemenag Khafid.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper