Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Tak Akan Jual Senjata ke Rusia, AS Full Senyum, Putin Gigit Jari

Vladimir Putin dan Rusia tampaknya akan kecewa dengan pernyataan terbaru China yang tak akan jual senjata ke mereka.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS

Bisnis.com, SOLO - Vladimir Putin dan Rusia tampaknya akan kecewa dengan pernyataan terbaru China yang tak akan jual senjata ke mereka.

Dilansir dari Standard, China telah mengatakan tidak akan menjual senjata ke Rusia di tengah kekhawatiran Barat jika mereka sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan militer ke Moskow.

Menteri luar negeri negara itu Qin Gang menegaskan pada hari Jumat bahwa Beijing tidak akan menjual senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina.

“Mengenai ekspor barang-barang militer, China mengadopsi sikap hati-hati dan bertanggung jawab,” kata Qin pada konferensi pers bersama menteri luar negeri Jerman yang sedang berkunjung, Annalena Baerbock.

“China tidak akan memberikan senjata kepada pihak-pihak terkait dalam konflik, dan mengelola serta mengontrol ekspor barang-barang penggunaan ganda sesuai dengan undang-undang dan peraturan,” imbuh Qin.

Seperti diketahui, Beijing telah mendukung Rusia secara politis dan retoris atas invasi tersebut namun secara resmi mengatakan Rusia tetap netral.

Tapi sikap netral China ini membuat AS khawatir bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan militer ke Rusia. 

Apalagi Presiden Xi Jinping telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin untuk melakukan pembicaraan bulan lalu.

Namun dengan tegas, China mengatakan tidak pada penjualan senjata. Sebaliknya, Beijing akan kembali pada tujuan awalnya untuk mencari titik terang konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Salah satu yang dikutuk China adalah keterlibatan AS dalam perang yang terjadi.

Pada Februari 2023 lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang mengatakan jika AS biang kerok pecahnya perang Rusia vs Ukraina.

“Kami mendesak negara-negara tertentu untuk segera berhenti mengobarkan api,” kata Qin saat berpidato di Forum Lanting tentang keamanan global di Beijing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper