Bisnis.com, JAKARTA - Hongaria dan Belarusia akan mengembangkan kerja sama penggunaan teknologi nuklir Rusia untuk pembangkit listrik tenaga nuklir di kedua negara.
Kesepakatan tersebut ditetapkan setelah melalui pertemuan komisi antarpemerintah untuk kerja sama ekonomi di Budapest.
Nota kesepahaman menyangkut reaktor nuklir VVER-1200, yang beroperasi di pembangkit listrik tenaga nuklir di Belarusia, akan dipasang di pembangkit listrik tenaga nuklir Paks-2 di Hongaria.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari perusahaan Hongaria Paks-2 dan Kementerian Energi Belarus di hadapan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto dan mitranya dari Belarusia Sergey Aleinik.
“Ini adalah kesepakatan yang sangat penting bagi kami, karena kami akan membangun unit tenaga yang sama yang telah digunakan di Belarusia,” kata Szijjarto, seperti dilansir dari TASS, Kamis (13/4/2023).
PLTN Paks yang dibangun dengan teknologi Soviet, dan menggunakan bahan bakar nuklir Rusia, menyediakan setengah dari semua listrik yang dihasilkan dan sepertiga dari listrik yang dikonsumsi di Hongaria.
Baca Juga
Saat ini, 4 unit tenaga dengan reaktor VVER-440 beroperasi di stasiun yang dibangun sekitar 100 kilometer selatan Budapest di tepi sungai Danube. Selain itu, persiapan saat ini juga sedang dilakukan untuk pembangunan 2 unit tenaga baru yang dirancang oleh Rosatom.
Pada saat yang sama, persiapan sedang dilakukan untuk pembangunan fasilitas sebagai bagian dari proyek Rosatom tahap kedua. Secara khusus, unit-unit baru itu disebut Paks-2.
Pemerintah Hongaria mengharapkan setelah 2 reaktor nuklir VVER-1200 baru beroperasi, kapasitas pembangkit akan meningkat dari level saat ini 2.000 MW menjadi 4.400 MW.
Sebelumnya telah disampaikan Szijjarto bahwa Moskow telah menegaskan kesiapannya untuk membiayai proyek ini, yang diperkirakan mencapai 12,5 miliar euro atau setara Rp203 triliun dan sejak awal seharusnya 80 persen didanai oleh pinjaman Rusia.