Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebocoran Dokumen Rahasia AS Diduga Berasal dari CIA atau NSA

Ada dugaan kebocoran dokumen rahasia AS, yang berisi informasi penting seperti jadwal pasokan senjata dan jumlah pasukan, berasal dari CIA atau NSA
Kebocoran Dokumen Rahasia AS Diduga Berasal dari CIA atau NSA. Komplek Pentagon di Washington, AS, tampak dari atas pesawat Air Force One, 29 Maret 2018./REUTERS-Yuri Gripas - RC125AF3E6D0
Kebocoran Dokumen Rahasia AS Diduga Berasal dari CIA atau NSA. Komplek Pentagon di Washington, AS, tampak dari atas pesawat Air Force One, 29 Maret 2018./REUTERS-Yuri Gripas - RC125AF3E6D0

Bisnis.com, JAKARTA - Kebocoran dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) di media sosial diduga berasal dari Badan Intelijen Pusat (CIA) atau Badan Keamanan Nasional (NSA).

Fox News melaporkan bahwa sebagian besar dokumen yang beredar di internet adalah bagian dari pengarahan Pentagon yang dikirimkan secara elektronik kepada sekitar 5.000 orang.

Melansir TASS, beberapa dokumen rahasia yang dipublikasikan secara daring tampaknya dilakukan oleh CIA atau NSA, bukan oleh Pentagon.

Media itu menambahkan bahwa dokumen itu bukan bagian dari buku pengarahan Pentagon dan dapat diakses oleh orang-orang dalam jumlah yang lebih terbatas.

Sebelumnya, media AS juga melaporkan bahwa Pentagon dan Departemen Kehakiman AS memulai penyelidikan atas kebocoran dokumen rahasia tersebut.

Dokumen yang bocor itu disinyalir terkait dengan rencana NATO dan Washington untuk menyiapkan pasukan Ukraina untuk melakukan serangan balasan.

Sejumlah besar materi di dalamnya mengungkapkan jadwal pasokan senjata dan jumlah pasukan yang diunggah ke Twitter dan Telegram, serta di antara media sosial lainnya.

The New York Times melaporkan bahwa bagian lain dari dokumen rahasia AS yang berkaitan dengan Ukraina telah muncul di internet, pada 7 April lalu.

Sementara itu, Reuters juga melaporkan bahwa kejadian itu bisa menjadi kebocoran data paling signifikan sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik yang diunggah di WikiLeaks pada 2013.

Selain itu, laporan tersebut juga menyebut kebocoran terbaru yang beredar di internet belum bisa dipastikan dokumen asli. Pasalnya, ada dugaan sejumlah foto dokumen tersebut telah direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi disinformasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper