Bisnis.com, JAKARTA - Dokumen rahasia intelijen Amerika Serikat bocor di media sosial beberapa waktu lalu. Kejadian ini memicu Departemen Pertahanan AS melakukan penyelidikan resmi.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (11/4/2023), dokumen intelijen awal yang bocor berfokus pada sikap AS mengenai perang di Ukraina. Terdapat beberapa dokumen yang diberi tanda “Rahasia” atau “Sangat Rahasia”.
Berdasarkan informasi Bellingcat, media investigasi independen, dokumen tersebut muncul di situs-situs internet tak dikenal, meliputi saluran Minecraft di media sosial Discord.
Dokumen tersebut kemudian mendorong perhatian lebih besar ketika ditemukan dan diposting di 4Chan dan grup pro-rusia di aplikasi Telegram.
Sementara itu, Rusia sempat dituduh menjadi biang kerok bocornya dokumen rahasia militer Amerika Serikat.
Pentagon, pada hari Senin mengatakan bahwa dokumen tersebut mirip dengan laporan harian yang diberikan kepada para pemimpin senior dan juga pembaruan intelijen, meskipun ada beberapa ketidakakuratan.
Baca Juga
Ini membuat dugaan liar muncul jika ada kemungkinan yang membocorkan dokumen rahasia adalah penduduk AS sendiri, bukannya Rusia seperti yang semua dituduhkan.
Dalam dokumen tersebut diketahui bahwa terdapat tanda klasifikasi NONFORN, yang dimaksud bahan tersebut tidak dapat dibagikan dengan agensi intelijen asing.
Isi dokumen intelijen AS yang bocor mencakup berbagai topik sensitif mengenai perang Rusia-Ukraina. Berikut perincian mengenai isi dokumen rahasia yang bocor tersebut, seperti dikutip dari Reuters:
- Ukraina: Detail tentang serangan udara Ukraina, kerentanan pertahanan udara negara, dan bahkan ukuran beberapa unit militer Ukraina.
- Kelompok Wagner: Deskripsi sejumlah upaya penjangkauan oleh kelompok tentara bayaran Rusia, termasuk "kontak" Turki, pejabat pemerintah Haiti, dan kehadiran organisasi yang berkembang di Mali.
- Timur Tengah: Pembaruan terkait aktivitas nuklir Iran serta informasi tentang bagaimana Uni Emirat Arab sedang dalam pembicaraan dengan Rusia untuk membantu membangun pusat pemeliharaan beberapa senjata.
- China: Prediksi tentang bagaimana China akan menanggapi serangan Ukraina di dalam Rusia, bersama dengan detail tentang rencana Inggris di kawasan Indo-Pasifik.
- Korea Utara: Detail tentang uji coba rudal oleh Pyongyang dan penilaian bahwa parade Februari kemungkinan menjual ancaman ICBM ke Amerika Serikat.
- Amerika Selatan: Informasi tentang rencana pejabat Brazil untuk mengunjungi Moskow pada bulan April untuk membahas skema mediasi Ukraina.
- Afrika: Penilaian bahwa Prancis kemungkinan akan berjuang untuk mencapai tujuan keamanan di Afrika barat dan tengah.
Mengutip dari Reuters (11/4), Pejabat AS yakin bahwa sebagian besar materi tersebut adalah asli.
Namun tampaknya beberapa sudah diubah untuk menunjukan perkiraan AS yang meningkat untuk korban medan perang Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022, serta jumlah pasukan Rusia yang ‘diremehkan’.
Kemudian, tidak jelas dokumen mana yang mungkin telah ‘digarami’ dengan informasi yang salah, dan apakah dapat menjadi bagian dari operasi misedukasi Rusia atau skema Amerika Serikat untuk menyesatkan Moskow tentang rencana perang Kyiv.