Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Taiwan Tiba di AS, Xi Jinping Auto Ngamuk

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tiba di AS yang menjadi kunjungan pertamanya setelah lebih 3 tahun.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara makan malam di Kamar Dagang Amerika (AmCham), di Taipei, Taiwan 21 Maret 2018./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menghadiri acara makan malam di Kamar Dagang Amerika (AmCham), di Taipei, Taiwan 21 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -  Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tiba di Amerika Serikat (AS) dan menjadi kunjungan pertamanya ke negara itu dalam lebih dari 3 tahun.

Wall Street Journal melaporkan bahwa Tsai Ing-wen dalam perjalanannnya ke AS telah mendarat di New York pada Rabu (29/3/2023).

Menurut laporan tersebut, Tsai dalam kunjungan tidak resmi itu akan transit melalui AS dalam perjalanannya ke Amerika Tengah. Pemimpin Taiwan itu akan berada di New York hingga Jumat (31/3/2023).

Sebelumnya, Juru Bicara Menteri Luar Negeri China Mao Ning memperingatkan bahwa Beijing akan memantau dengan cermat perkembangan seputar kunjungan Tsai Ing-wen ke AS.

Tsai Ing-wen berangkat ke Belize dan Guatemala pada 29 Maret, dan dia akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayahnya, seperti dilansir dari TASS, Kamis (30/3/2023).

"China dengan tegas menentang segala bentuk interaksi resmi antara AS dan Taiwan, dan kami dengan tegas menentang AS melakukan kontak dalam bentuk apapun dengan otoritas Taiwan, yang melanggar prinsip satu-China," katanya.

Mao Ning mengatakan bahwa Beijing telah berulang kali memprotes Washington AS atas persinggahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tersebut ke negaranya.

Adapun dalam laporan sebelumnya mengatakan Tsai Ing-wen ke AS berencana akan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

Diketahui, Taiwan telah diperintah oleh pemerintahan lokalnya sejak tahun 1949 ketika pasukan Kuomintang yang tersisa dipimpin oleh Chiang Kai-shek (1887-1975) melarikan diri ke pulau itu setelah dikalahkan dalam perang saudara China. 

Cina selama ini menganggap Taiwan sebagai pulau terbesarnya yang menjadi salah satu provinsi dari negaranya, sehingga akan terus mempertahankan pulau itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper