Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektabilitas Prabowo Naik versi Indikator, Imbas Diendorse Jokowi?

Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tercatat cenderung meningkat di tengah isu endorse dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo  saat meninjau pesawahan di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu./Sumber: Ganjar Pranowo
Tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau pesawahan di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu./Sumber: Ganjar Pranowo

Bisnis.com, JAKARTA -- Elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tercatat cenderung meningkat di tengah isu tentang endorse dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Sebaliknya elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cenderung turun. Hal tersebut merupakan hasil temuan dari dua survei nasional yang dilaksanakan oleh Indikator Politik Indonesia, pada Februari dan Maret 2023. 

Kendati demikian, Prabowo dan Anies masih nyaman bertengger di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang saat ini disebut tidak menunjukan peningkatan elektabilitas.

"Ganjar cenderung stuck, sementara itu Prabowo ada kenaikan positif dalam beberapa bulan terakhir. Anies ada tren penurunan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis Dinamika Elektroal Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terakhir, Minggu (26/3/2023).

Nama ketiganya berada di tiga teratas dari 19 nama semi terbuka yang paling banyak dipilih oleh responden survei. Pemilih Ganjar sebanyak 30,8 persen, sedangkan Prabowo 22,3 persen dan Anies 21,3 persen. 

Kendati elektabilitas Prabowo dan Anies berbeda cukup tipis, keduanya dan Ganjar masih menjadi tiga nama tokoh yang paling banyak dipilih publik dalam survei tersebut. Burhanuddin mengatakan ketiga nama itu tak berubah dalam beberapa kali simulasi. 

Dengan demikian, dia menyimpulkan bahwa elektabilitas tiga nama tersebut bakal sulit digeser oleh nama lain.  "Sepertinya top 3 sulit digeser, karena elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies cenderung sticky. Cenderung susah digeser karena mereka punya tingkat [keterkenalan] yang besar dan sudah punya national platform," jelasnya. 

Tidak hanya itu, ketiga nama tersebut dinilai memiliki basis geografis besar. Misalnya, nama Ganjar kuat di daerah Jawa Tengah. Sementara itu, nama Anies lebih kuat di DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat. 

"Kemudian Prabowo cenderung dikenal di banyak tempat," timpalnya.

Adapun survei dilakukan dengan populasi seluruh WNI yang memiliki hak pilih, dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. 

Survei Februari 2023 dilakukan pada 9-16 Februari dengan sampel 1.220 orang, dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Lalu, survei Maret 2023 digelar pada 12-18 Maret dengan sampel 800 orang dan margin of error sekitar 3,5 persen. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper