Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 9 orang warga negara China dikabarkan tewas akibat serangan kelompok bersenjata di tambang emas di wilayah Afrika Tengah. Kedutaan China pun mengambil langkah cepat, salah satunya mengevakuasi warganya yang ada di zona merah.
Melansir dari The Guardian, Kamis (23/3/2023) Wali Kota Bambari, Abel Matchipata menyebutkan bahwa insiden penembakan tersebut terjadi pada hari Minggu (19/3/2022) waktu setempat.
“Kemarin [Minggu] pagi sekitar jam 5 pagi kami mendengar senjata ditembakkan. Beberapa saat kemudian kami mengetahui bahwa situs penambangan Tiongkok yang diserang,” kata Abel Matchipata, Kamis (23/3/2023)
Abel mengatakan bahwa para penyerang diduga berasal dari Coalition of Patriots for Change (CPC), aliansi kelompok pemberontak yang dibentuk sebelum pemilihan presiden 2020 untuk menentang presiden, Faustin-Archange Touadéra.
Diketahui, memang adanya kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah dan terkadang melakukan pelanggaran terhadap penduduk sipil di Republik Afrika Tengah.
Di sisi lain, atas kejadian penembakan ini, Kedutaan Besar China di Afrika Tengah telah mendesak warganya untuk menghindari atau tidak bepergian ke luar ibu kota, Bangui.
Baca Juga
Kedutaan meminta untuk segera mengevakuasi warga China yang masih berada di luar Bangui pascapenembakan tersebut. Kementerian Luar Negeri China menyampaikan bahwa tingkat risiko keamanan di Afrika Tengah, selain ibu kota, merupakan zona "merah" atau berbahaya.
Lebih lanjut, Kementerian mengatakan akan bekerja dengan pemerintah dan membimbing kedutaan dan konsulat China untuk mengambil langkah-langkah efektif lebih lanjut untuk sepenuhnya melindungi warga dan perusahaan China di Afrika.