Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei SMRC: Masyarakat Cenderung Sosialis, Nihil Polarisasi Ideologi Ekonomi

Temuan SMRC menunjukkan dalam ideologi ekonomi, masyarakat Indonesia cenderung memilih sosialisme atau ingin peran negara yang kuat dalam perekonomian.
Survei SMRC: Masyarakat Cenderung Sosialis, Nihil Polarisasi Ideologi Ekonomi. Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani pada program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Calon Presiden Tanpa Ambang Batas? yang tayang di kanal Youtube SMRC TV, Kamis (12/5/2022).
Survei SMRC: Masyarakat Cenderung Sosialis, Nihil Polarisasi Ideologi Ekonomi. Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani pada program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Calon Presiden Tanpa Ambang Batas? yang tayang di kanal Youtube SMRC TV, Kamis (12/5/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – Temuan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan dalam ideologi ekonomi, masyarakat Indonesia cenderung memilih sosialisme atau ingin peran negara yang kuat dalam perekonomian.

Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, di Eropa ideologi ekonomi cenderung dibagi dua yaitu pro intervensi negara atau sosialisme dan lebih percaya individu atau liberalisme.

Pada survei yang dilakukan pada November 2022, SMRC melakukan studi dengan meminta responden memberi skor antara 0 sampai 10. Skor yang mendekati 0 berarti setuju jika pemerintah bertanggung jawab bagi kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, skor yang mendekati 10 berarti mendukung gagasan rakyat harus mengurusi diri sendiri dan bertanggung jawab atas keberhasilan hidupnya. Hasilnya, rata-rata skor yang diberikan oleh responden sebesar 4,31. Saiful pun menyimpulkan masyarakat memiliki kecenderungan ideologi ekonomi yang pro intervensi negara dalam kesejahteraan rakyat.

“Secara umum, data ini menunjukkan masyarakat menginginkan agar negara lebih banyak berperan untuk kesejahteraan masyarakat. Cukup kiri jika menggunakan istilah di Amerika atau sosialis dalam istilah Eropa,” ujar Saiful seperti yang disiarkan kanal YouTube SMRC TV pada Kamis (23/3/2023).

Selain itu, temuan itu juga mengonfirmasi tak adanya polarisasi di masyarakat terkait ideologi ekonomi. Alasannya, ujar Saiful, karena ekstrem kanan dan kiri tidak lebih tinggi dari yang di tengah.

Jika dikelompokkan, yang memilih 0 sampai 3 lebih rendah dibanding yang memilih 4 sampai 6. Artinya adalah masyarakat Indonesia lebih moderat dalam ideologi ekonomi.

Di satu sisi, masyarakat indin berusaha sendiri. Di sisi lain, mereka juga tetap menganggap peran negara tak kalah penting, dalam artinya masyarakat ingin bantuan negara.

Dalam konteks persaingan politik dalam pemilihan presiden, para pemilih Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto juga sama-sama memiliki kecenderungan ideologi kiri atau ingin adanya intervensi negara dalam ekonomi.

“Siapa pun yang maju di antara tiga nama yang paling kompetitif sekarang [Ganjar, Prabowo, atau Anies], tidak punya masalah dengan polarisasi,” tegas Saiful.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper