Bisnis.com, JAKARTA - Laporan terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih cukup perkasa dari sisi elektabilitas.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan hasil pemilu 2019, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 23,4 persen. Partai lain juga cenderung menguat, seperti Gerindra dan PKB.
“Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih persen pada saat ini,” ujar Deni dalam keteranganya, Minggu (19/3/2023).
Sementara itu, partai-partai lain di luar PDIP, PKB dan Gerindra, diproyeksikan mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019. Hal itu dikarenakan elektabilitas partai jelang pemilu 2024 belum pulih 100 persen.
Deni menuturkan bahwa komposisi elektabilitas tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Hal ini, kata Deni, disebabkan oleh masih tingginya publik yang belum menentukan pilihan, yakni 15,3 persen.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023. Populasi survei dilakukan kepada warga negara Indonesia yang punya hak pilih yakni mereka yang sudah berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah.
Baca Juga
Dari populasi tersebut, dipilih secara random (stratified multistage random sampling) terhadap 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.061 atau 87 persen.
Adapun margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil survei terbaru SMRC terkait elektabilitas partai:
PDIP : 23,4 persen
Gerindra : 14,1 persen
PKB : 10,3 persen
Golkar : 9,1 persen
Nasdem : 7 persen
Demokrat : 5,9 persen
PKS : 5,7 persen
PPP : 2,4 persen
PAN : 1,9 persen
Perindo : 1,7 persen
PSI : 1,1 persen.