Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara Franz Magnis Suseno alias Romo Magnis menyayangkan minimnya gagasan dari para bakal calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) potensial saat ini.
Romo Magnis merasa, pembicaraan terkait capres dan cawapres hanya seputar pencalonan dan dukungan partai politik saja. Padahal, dia merasa seharusnya pembicaraan harus mulai terkait gagasan.
"Kalau Anda dipilih menjadi presiden serta wakil presiden, begitu pula kalau Anda dipilih untuk mewakili kami, tindakan apa yang akan Anda ambil? Manakah kebijakan Anda untuk memajukan bangsa?" jelas Romo Magnis dalam Seminar Nasional: Menyongsong Kontestasi Demokrasi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023).
Dia memberikan berbagai contoh, dalam permasalahan ekonomi misalnya yang mana masih ada sekitar 10 persen masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Lalu, ada masalah kedaulatan pangan, ide apa yang dipunyai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Selain itu, terkait tantangan Indonesia di bidang pertahanan, apa kebijakan yang akan diusahakan. Lalu, masih ada insiden-insiden intoleransi yang masih terjadi antara umat beragama.
"Apa yang akan Anda tuntut untuk membuat nyata damai dan toleransi di antara ratusan komunitas religius etnik dan budaya yang berbeda? Apa sikap Anda terhadap kebebasan beragama?" lanjut Romo Magnis.
Baca Juga
Di bidang pendidikan, bidang apa yang akan diutamakan dan bidang apa yang masih lemah. "Di mana anda melihat kekurangan apa yang mau anda prioritaskan?" ujar ahli filsafat itu.
Lebih lanjut, Romo Magnis menilai setidaknya saat ini ada tiga ancaman utama yang mengancam kedaulatan Indonesia secara internal yaitu terkait ketimpangan ekonomi, intoleransi, dan korupsi.
Dia pun meminta berbagai tantangan itu harus atasi oleh para politisi ke depannya. "Kita wajib bertanya bagaimana para calon pemimpin nasional regional dan wakil rakyat mau menyikapinya," jelas Romo Magnis.