Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan koalisi antara partainya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sangat solid, meski ada ancaman koalisi bubar dari pihak Cak Imin.
Sebagai informasi, Partai Gerindra dan PKB sudah mendeklarasikan koalisi bersama sejak Agustus 2022. Belakangan, mereka menyebut diri sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Ya, insya Allah ini koalisi paling solid ya," ujar Habiburokhman menepis isu KKIR terancam bubar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023).
Dia mengakui belakangan berkembang wacana duet antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk jadi pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).
Habiburokhman menjelaskan, penentuan capres-cawapres KKIR sepenuhnya ada di tangan Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sesuai piagam kerja sama yang sudah ditandatangani kedua partai.
"Soal penentuan [capres-cawapres], tentu merupakan domain Pak Prabowo dengan Gus Muhaimin Iskandar. Beliau berdua lah yang akan menentukan dan akan mengumumkan," jelas anggota Komisi III DPR itu.
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan keduanya juga akan menimbang berbagai masukan dan wacana yang berkembang di masyarakat.
"Berbagai masukan dan informasi tentu berdua paham dan elaborasi. Kita tunggu saja," ungkapnya.
Ancaman Cak Imin
Sebelumnya, Cak Imin menegaskan koalisi antara partainya dengan Partai Gerindra akan bubar jika Ganjar dipilih cawapres untuk Prabowo.
Cak Imin menegaskan bahwa PKB tak tertarik untuk mengusung duet Prabowo-Ganjar sebagai capres dan cawapres.
Dia bahkan mengatakan koalisi Gerindra-PKB akan bubar meski sudah menandatangani piagam bersama pada Agustus 2022.
"Ya berarti koalisinya bubar dong [kalau Ganjar jadi cawapres Prabowo]. Ya toh?" ujar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).
Meski begitu, dia menggarisbawahi bahwa hingga kini koalisi antara Gerindra-PKB masih solid. Bahkan, klaimnya, belum ada alternatif nama capres dan cawapres lain yang muncul selain dirinya dan Prabowo dalam rapat antara kedua partai.
"Sampai hari ini solid. Bahkan usulan pasangan baru alternatif belum pernah muncul dalam rapat-rapat kita dengan Gerindra," ungkap Wakil Ketua DPR itu.