Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Tuding AS di Balik Ledakan Pipa Gas Nord Stream

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan peledakan pipa gas Nord Stream merupakan misi level negara dan dia menyebut Amerika Serikat (AS) di balik ledakan itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan peledakan pipa gas Nord Stream pada tahun lalu merupakan misi level negara, bukan hanya dilakukan kelompok otonom pro-Ukraina seperti yang banyak diklaim selama ini. Dia menyebut, Amerika Serikat (AS) ada kepentingan di balik ledakan itu.

Sebagai informasi, pipa Nord Stream 1 dan 2 yang menghubungkan Rusia dengan Jerman di bawah Laut Baltik dilanda serangkaian ledakan misterius pada September 2022. Pemerintah Rusia pun menyebutnya tindakan "terorisme internasional".

Denmark, Jerman, dan Swedia telah melakukan penyelidikan atas ledakan itu, namun Rusia mengatakan belum menerima informasi tentang hasil penyelidikannya.

"Kami bertanya kepada pihak berwenang Denmark [...] tentang permintaan untuk bekerja sama atau untuk membentuk kelompok ahli dan spesialis internasional," ujar Putin dalam wawancara dengan saluran TV negara Rossiya-1, dikutip dari channelnewsasia.com, Rabu (15/3/2023).

Meski begitu, lanjutnya, jawaban yang diberikan Pemerintah Denmark tak tidak jelas.

"Sederhananya, tidak ada jawaban. Mereka bilang kami harus menunggu," ungkap Putin.

Sebelumnya, penyelidik Swedia dan beberapa negara Eropa lainnya mengatakan serangan itu dilakukan dengan sengaja, tetapi tak mengatakan siapa bertanggung jawab. Sedangkan Rusia menyatakan ledakan itu sebagai sabotase negara-negara Barat.

Saat diminta pendapat terkait laporan yang menyatakan kelompok pro-Ukraina merupakan pihak yang telah menyerang pipa Nord Stream, Putin mengatakan laporan itu merupakan sebuah "omong kosong".

“Yang harus selalu dilihat adalah mereka punya kepentingan. Dan, siapa yang punya kepentingan? Secara teoritis, tentu saja, Amerika Serikat,” ucap Putin.

Menurutnya, dilihat dari kekuatan dan kedalamannya, ledakan semacam itu hanya dapat dilakukan oleh para spesialis dan didukung oleh kekuatan penuh sebuah negara yang memiliki teknologi tertentu.

Amerika Serikat sendiri menyangkal keterlibatannya dalam ledakan Nord Stream. Pada Februari, Pemerintah Amerika Serikat membantah tuduhan seorang jurnalis investigasi yang sebut Washington ada di balik ledakan Nord Stream.

Secara terpisah, Putin mengatakan sebuah kapal yang disewa oleh perusahaan energi Rusia, Gazprom, telah menemukan benda mirip antena sekitar 30 km dari lokasi ledakan.

"Para ahli percaya bahwa ini bisa jadi antena yang berguna untuk mengirim sinyal ke alat peledak," kata Putin.

Sementara, pihak Denmark menyatakan sedang menyelidiki sebuah "objek" yang ditemukan di dekat satu-satunya pipa gas Nord Stream, apakah itu berbahaya. Meski begitu, tak jelas objek apa yang dimaksud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper