Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes Ukraina Curhat Warganya di Bali Ingin Pulang Kampung

(Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan banyak warganya yang tinggal di Bali benar-benar ingin pulang dan bertemu dengan keluarga terdekatnya.
Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin
Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin bercerita sempat berbicara dengan beberapa warga narganya di Bali, Indonesia terkait hidupnya selama ini.

Vasyl mengungkapkan banyak warga Ukraina yang saat ini tinggal di Bali benar-benar ingin pulang ke negaranya dan bertemu dengan keluarga dan kerabat terdekatnya.

"Banyak dari mereka yang mengaku ingin sekali pulang, tapi seperti kita ketahui situasi di sana masih juga belum membaik karena pengeboman bisa terjadi kapan saja," tutur Vasyl Hamianin dalam konferensi pers secara online, Selasa (14/3/2023).

Dubes juga menjelaskan beberapa warga negara Ukraina memutuskan untuk ke Indonesia agar tetap aman dari kondisi negaranya yang masih berperang dengan Rusia.

"Mayoritas mengatakan akan segera kembali ke Ukraina usai pengeboman dan penyerangan benar-benar berhenti," tuturnya. 

Seperti diketahui, sampai saat ini peperangan Rusia-Ukraina belum selesai bahkan sudah lebih dari satu tahun. 

Masifnya invasi Rusia membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk menghancurkan kekuatan militer Moskow saat pertempuran berdarah-darah berlanjut di Kota Bakhmut, di bagian Timur negara itu.

Melansir Bloomberg, Selasa (14/3/2023), kabinet Ukraina mengusulkan meningkatkan pengeluaran pertahanan sebesar US$14 miliar untuk dapat melumpuhkan pasukan Rusia.

Jika disetujui, Ukraina akan membelanjakan 26,6 persen dari PDB untuk pertahanan, menurut pernyataan sebelumnya dari Kementerian Keuangan.

“Kami akan melakukan segala yang mungkin dan tidak mungkin untuk memperkuat prajurit kami,” kata Zelensky.

Bakhmut telah menjadi fokus utama serangan Rusia dengan pertempuran infanteri berdarah selama berbulan-bulan menimbulkan kerugian besar pada Rusia dan Ukraina. Pasukan Rusia yang dipimpin oleh tentara swasta Wagner telah merebut timur kota tetapi sejauh ini gagal mengepungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper