Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa masa depan negaranya bergantung pada hasil pertempuran yang berkecamuk di sekitar Bakhmut dan kota-kota penting lainnya di wilayah timur.
Zelensky mengatakan dalam pidato videonya bahwa kondisi sangat sulit di timur dan akan berupaya untuk menghancurkan kekuatan militer Rusia.
“Sangat sulit di timur, sangat menyakitkan. Kita perlu menghancurkan kekuatan militer musuh, dan kita akan melakukannya,” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Selasa (14/3/2023).
Dia menjabarkan semua medan pertempuran utama yang terjadi di Ukraina termasuk Bakhmut, dan masa depan semua orang di negara itu dipertaruhkan.
“Bilohorivka dan Marinka, Avdiivka dan Bakhmut, Vuhledar dan Kamyanka, dan semua tempat lain di mana masa depan kita diputuskan. Di mana masa depan kita, masa depan semua orang Ukraina, sedang diperjuangkan," lanjutnya.
Zelensky mengucapkan rasa terima kasihnya kepada setiap orang dalam pertempuran yang tidak pernah mengecewakan selama berlangsungnya pertempuran.
Baca Juga
“Saya berterima kasih kepada setiap orang yang sekarang dalam pertempuran kepada semua orang yang tidak pernah mengecewakan yang berada di samping mereka di garis depan," tambahnya.
Rusia mengatakan bahwa merebut Bakhmut membuka jalan untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk, dan itu menjadi tujuan utama perang di Ukraina.
Selama perang yang sudah hampir lebih dari setahun ini, militer Ukraina mengatakan bahwa masih belum ingin mundur dari Bakhmut dan berniat untuk tetap berperang untuk menimbulkan kerugian besar pada pasukan Rusia.
Pasukan Rusia yang dipimpin oleh tentara bayaran Wagner telah merebut timur Bakhmut, tetapi sejauh ini gagal untuk mengepung kota tersebut.
Meski begitu, pasukan Rusia sebelumnya telah membuat pengumuman selama beberapa pekan terakhir bahwa kekalahan Ukraina sudah dekat.
Sementara itu, pada pekan lalu NATO juga memperingatkan bahwa Bakhmut bisa jatuh dan dikendalikan Rusia dalam hitungan hari.
Pasukan Ukraina yang terus berperang telah menguras dan melemahkan pasukan Rusia di Bakhmut.
Para pejabat Ukraina mengatakan juga telah mengalihkan fokus Rusia dan daya tembaknya dari meluncurkan serangan balik yang direncanakan pada musim semi.