Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Vs Ukraina, Xi Jinping Berencana Kunjungi Putin dan Bicara dengan Zelensky

Presiden China Xi Jinping berencana untuk berbicara melalui tautan video dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China  Xi Jinping pada bulan Februari. Bloomberg/Getty Images
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada bulan Februari. Bloomberg/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden China Xi Jinping berencana untuk berbicara melalui tautan video dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ini akan menjadi pembicaraan pertama mereka sejak invasi Rusia tahun lalu.

Melansir Bloomberg, Selasa (14/3/2023), pembicaraan keduanya akan berlangsung setelah kunjungan Xi ke Rusia pekan depan, menurut Wall Street Journal.

Meskipun tidak ada konfirmasi resmi atas perjalanan itu baik dari Kremlin maupun Beijing, kedua negara telah mengatakan selama berminggu-minggu bahwa kunjungan Xi sedang direncanakan karena China mencoba memposisikan dirinya sebagai perantara untuk mengakhiri konflik.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggembar-gemborkan kunjungan semacam itu sebagai unjuk dukungan, tetapi hal itu dapat dibayangi oleh kemungkinan bahwa Xi dapat berbicara secara terpisah melalui tautan video ke Zelensky untuk pertama kalinya sejak invasi.

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan Ukraina belum mengonfirmasi panggilan tersebut.

Kunjungan Xi ke Rusia karena China berusaha memposisikan dirinya sebagai perantara untuk mengakhiri perang di Ukraina sambil mempertahankan hubungan dekat dengan Kremlin.

Putin mengatakan pada bulan Februari bahwa dia menantikan untuk menjadi tuan rumah Xi di Moskow, dan sesi legislatif tahunan Kongres Rakyat Nasional China selesai.

Sementara itu, Zelensky telah lama mencari kesempatan untuk melakukan pembicaraan dengan China, yang muncul sebagai salah satu pendukung global terbesar Rusia di tengah konflik tersebut.

Beijing bulan lalu merilis proposal untuk mencapai perdamaian di Ukraina, upaya diplomatiknya yang paling ambisius ke dalam konflik tersebut, tetapi proposal tersebut dengan cepat ditolak karena dianggap sepihak oleh sekutu Kyiv di AS dan Eropa.

Zelenskiy mengatakan pada saat itu, “baik bahwa China telah mulai berbicara tentang Ukraina” dan menyambut komitmen Beijing terhadap prinsip integritas teritorial.

Adapun, Rusia menyambut inisiatif tersebut, yang datang beberapa hari setelah Putin menjamu Penasihat Negara China Wang Yi di Kremlin.

Masuknya diplomatik Xi ke dalam konflik Ukraina akan terjadi karena AS dan China tetap berselisih dalam berbagai masalah. Washington dan Kyiv telah memperingatkan Beijing agar tidak memberikan bantuan mematikan ke Moskow.

China sejauh ini tidak memiliki rencana untuk memberi bantuan persenjataan kepada pasukan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper