Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dan PM India Narendra Modi mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi Ukraina.
Albanese dan delegasi tingkat tinggi menyelesaikan kunjungan empat hari mereka di India pada Sabtu (11/3/2023). Kedua pemimpin mengadakan pertemuan tahunan pertama pada Jumat (10/3/2023) di bawah Kerja Sama Strategis Komprehensif India-Australia yang disepakati pada Juni 2020.
Dilansir dari Antara Minggu (12/3/2023), Albanese dan Modi mengeluarkan pernyataan bersama yang berisi kekhawatiran mereka atas situasi konflik dan kemanusiaan di Ukraina.
Pernyataan yang diunggah di situs resmi perdana menteri Australia mengatakan kedua pemimpin negara itu mengulangi seruan perlunya gencatan permusuhan segera dan penyelesaian konflik secara damai.
“Konflik menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, memperburuk kerentanan sistem ekonomi global yang sudah buruk,” ujarnya.
Australia dan India pada Sabtu (11/3/2023) sepakat memperkuat dan memperdalam hubungan di berbagai bidang seperti ekonomi, pertahanan, investasi, pendidikan, serta penelitian.
Baca Juga
Berdasarkan 50 poin pernyataan bersama mereka, kedua pemimpin juga menyambut berlakunya Perjanjian Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan India-Australia (ECTA) pada Desember tahun lalu yang menekankan peluang untuk mendiversifikasi dan memperluas perdagangan dua arah.
Keduanya juga setuju untuk kemajuan pesat dalam negosiasi untuk menyelesaikan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CECA) antara kedua negara secepat mungkin.
Pernyataan itu mengatakan bahwa kedua perdana menteri menyoroti pentingnya arus perdagangan dan investasi bilateral yang kuat melalui rantai pasokan global yang terdiversifikasi, transparan, terbuka, aman, inklusif, dan dapat diprediksi.
“Dalam kasus ini, mereka menyambut inisiatif untuk memperkuat kerja sama regional melalui Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) dan Inisiatif Ketahanan Rantai Pasokan (SCRI) antara India, Australia dan Jepang, serta memutuskan untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang tersebut,” tulis pernyataan itu.
Kedua pemimpin juga menekankan pentingnya mempertahankan upaya untuk mengatasi perubahan iklim serta menyambut perkembangan kerjasama bilateral di bidang sains, teknologi, inovasi dan penelitian.