Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Moskow menjatuhkan vonis 8,5 tahun penjara kepada aktivis oposisi Rusia bernama Dmitry Ivanov yang mengkritik tentara Rusia atas perang di Ukraina pada Selasa (7/3/2023).
Pengadilan Moskow memutuskan bahwa aktivis itu bersalah karena menyebarkan informasi palsu tentang tentara Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (7/3/2023). Meski begitu, aktivis Dmitry Ivanov yang mengkritik di jejaring sosial Telegram untuk mahasiswa Universitas Negeri Moskow, membantah telah melakukan kesalahan.
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dirinya hanya mendukung pernyataan asli yang menurutnya sudah akurat secara faktual. Pengacaranya, Maria Eismont menerbitkan putusan pengadilan di Facebook, bahwa Ivanov akan menjalani hukumannya dan dilarang menggunakan internet maupun media sosial selama 4 tahun.
Sejak mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina lebih dari setahun lalu, Rusia memperkenalkan undang-undang sensor masa perang yang digunakan untuk membungkam suara-suara yang berbeda pendapat di tengah masyarakat.
Mendiskreditkan tentara saat ini dapat dihukum hingga 5 tahun penjara, sedangkan jika sengaja menyebarkan informasi palsu tentang maka akan mendapatkan hukuman penjara hingga 15 tahun.
Ivanov dituduh menulis atau mengunggah ulang klaim di Telegram tentang perilaku tentara Rusia di Ukraina, termasuk tuduhan kejahatan perang. Dia ditahan sejak Juni tahun lalu.
Baca Juga
Rusia dalam operasi militer khusus di Ukraina, telah menyangkal bahwa pasukannya melakukan kejahatan perang. Sementara itu, Ukraina dan sekutu Barat menuduh Rusia mengobarkan perang agresi tanpa alasan untuk merebut wilayah Ukraina.