Bisnis.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo atau Jokowi prihatin, pasalnya jumlah rumah sakit di Indonesia mulai memadai, namun kebutuhan akan dokter spesialis masih tinggi. Untuk itu, dia meminta sekolah dan kelulusan dokter spesialis dipermudah.
Jokowi menyampaikan hal itu saat meresmikan Rumah Sakit Mayapada, Bandung, Senin (7/3/2023). Menurutnya, saat ini ketersediaan rumah sakit di Indonesia sudah banyak. Namun, ada beberapa kendala. Salah satunya ketersediaan dokter sepesialis yang masih sangat minim di Indonesia.
"Memang kita masih ada problem di dalam negeri, dokter spesialis masih kurang atau dokter yang punya sub spesialis masih sangat kurang," katanya.
Presiden mengaku sudah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sdikan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mempermudah sekolah untuk dokter spesialis.
Kepada Menkes Budi, Jokowi meminta agar masalah kesehatan terutama fasilitas rumah sakit harus maksimalkan dan dokter spesialis diperbanyak.
"Saya tadi sudah bisikin menkes, ini harus diurus. Alat kesehatan dan ruang fisik sudah banyak, bagus tapi masih ada ayang belum bagus itu yang harus di perbaiki, sehingga pelayanan rumah sakit menjadi semakin baik," jelasnya.
Jika dokter sepesialis sudah banyak, Jokowi optimistis masyarakat yang sakit akan semakin mudah ditangani, dan tidak harus berobat ke rumah sakit luar negeri.
"Saya minta ke Pak Menkes, kepada Menteri Kebudayaan dan Pendidikan juga untuk pendidikan dokter spesialis agar diperbanyak dan dimudahkan," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Jokowi meresmikan Rumah Sakit Mayapada Bandung dengan didampingi jajarannya.
Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi, Menteri Sekertaris Negara Pratikno, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Bandung yana Mulyana, serta jajaran Mayapada Grup, termasuk pemilknya Dato Sri Tahir.