Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia terus melakukan serangan ke Kota Bakhmut, Ukraina bagian Timur. Hal ini merupakan terobosan dalam setahun perang Rusia vs Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky mengungkapkan keresahan lantaran pasukan Rusia terus menerus menyerang Ukraina.
"Bakhmut tetap menjadi situasi tersulit yang dihadapi pasukan Ukraina. Bahkan Intensitas pertempuran semakin meningkat," kata Volodymyr Zelensky, sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada Rabu (1/3/2023).
Seperti diketahui, Bakhmut memiliki populasi sekitar 70.000 sebelum perang, tetapi telah hancur selama pertempuran berbulan-bulan sebagai titik fokus serangan Rusia dan pertahanan Ukraina.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar mengungkapkan Ukraina telah memutuskan untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Bakhmut. Pasalnya, Rusia memfokuskan upaya pada serangan di sana daerah tersebut untuk mencapai perbatasan administratif wilayah Donetsk.
Adapun, Rusia kembali menyerang Ukraina dengan empat pesawat tak berawak yang diluncurkan dari utara dan angkatan udara Ukraina menembak jatuh semua pesawat tersebut.
Hanna mengatakan secara cepat Ukraina juga menambah pasukan yang dipimpin oleh komandan tertinggi atas pasukan darat UkrainaOleksandr Syrskyi. Tanpa pertimbangan pengiriman orang, Rusia menderita kerugian pasukan yang signifikan di daerah tersebut, bahkan ketika pasukannya lebih banyak daripada pasukan Ukraina.
Baca Juga
Sebelumnya, Zelensky mengatakan pasukan Ukraina tidak akan mempertahankan Bakhmut dengan cara apa pun dan bahkan saat semua orang mati.
"Ukraina mempersiapkan kembalinya para pejuang kami untuk melakukan aksi pembebasan tanah," katanya setelah dia menceritakan rincian pertemuan rutin sebelumnya dengan para komandan militer utamanya mengenai situasi di seluruh wilayah.