Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia melakukan serangan berkelanjutan di Kota Bakhmut, Ukraina bagian Timur. Ini merupakan terobosan dalam setahun perang dengan Ukraina.
Melansir Reuters, Rabu (1/3/2023), pesawat Ukraina melancarkan tiga serangan di area konsentrasi pasukan Rusia, kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan pada Selasa (28/2/2023) malam.
Bakhmut memiliki populasi sekitar 70.000 sebelum perang, tetapi telah hancur selama pertempuran berbulan-bulan sebagai titik fokus serangan Rusia dan pertahanan Ukraina.
"Bagian tersulit, seperti sebelumnya, adalah Bakhmut dan pertempuran yang penting untuk pertahanan kota," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video malamnya.
“Rusia pada umumnya tidak memperhitungkan orang dan mengirim mereka dalam gelombang konstan melawan posisi kami, intensitas pertempuran semakin meningkat,” ujarnya.
Pengambilalihan Bakhmut oleh Rusia akan membuka jalan untuk merebut pusat kota terakhir yang tersisa di Provinsi Donetsk.
Baca Juga
Meskipun sebagian besar serangan Rusia difokuskan pada Bakhmut dan kota serta desa lain di Donetsk, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembaki lebih dari 20 permukiman di wilayah Utara Chernihiv, Sumy, dan Kharkiv.
Kantor berita RIA milik pemerintah Rusia merilis klip video yang menunjukkan jet tempur Su-25 Rusia menderu-deru di atas Bakhmut.
"Kami senang. Jet tempur itu milik kami," kata seorang pria dalam klip yang diidentifikasi sebagai pejuang tentara bayaran Grup Wagner, menambahkan jet membantu mereka "secara psikologis".
Mengepung Kota
Analis militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan pasukan Rusia telah membuat celah antara dua desa di utara Bakhmut, Berkhivka dan Yahidne, dalam upaya mereka untuk mengepung kota.
"Terobosan di sayap Utara Bakhmut ini merupakan ancaman yang jelas bagi kami," katanya dalam komentar yang diunggah di media sosial.
Di Washington, pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) Colin Kahl mengatakan kepada sidang Kongres, bahwa garis depan perang adalah "kerja keras yang keras" dan tidak ada yang menyebut "Rusia dapat menyapu Ukraina dan membuat keuntungan teritorial yang signifikan pada tahun depan."
Kahl berbicara selama dengar pendapat yang berfokus pada pengawasan atas hampir US$32 miliar bantuan militer yang diberikan pemerintahan Presiden Joe Biden ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022, termasuk drone, sistem artileri jarak jauh, dan kemampuan pertahanan udara.
Ukraina telah mencari persenjataan untuk melindungi diri dari gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang pada musim dingin merusak jaringan listrik dan infrastruktur lainnya, menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan jutaan orang tanpa listrik atau air.
Sebagai bagian dari penyelidikan apakah serangan itu bertentangan dengan konvensi Jenewa tentang konflik militer, Jaksa Tinggi Pengadilan Kriminal Internasional, Karim Khan berada di Ukraina pada Selasa (28/2/2023).
"Umumnya kita melihat dengan jelas sebuah pola, saya pikir, dalam hal jumlah, skala dan luasnya serangan terhadap jaringan listrik Ukraina dan kita perlu melihat mengapa itu terjadi; apakah mereka target yang sah atau tidak?" ujar Khan mengatakan kepada wartawan di kota Vyshhorod di bagian Utara Ibu Kota Kyiv.
Sementara, pihak Rusia mengatakan serangannya adalah serangan sah yang ditujukan untuk melemahkan militer musuh, tetapi Ukraina menganggapnya sebagai alat untuk mengintimidasi publik.
Zelensky, berbicara setelah bertemu Khan, mengatakan pengadilan memiliki peran "bersejarah" dalam membawa keadilan atas kejahatan yang dilakukan dalam perang dan memastikan keamanan jangka panjang.