Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Manajemen Darurat Turki (AFAD) melaporkan bahwa korban tewas akibat gempa Turki telah melampaui 45.000 orang.
AFAD melaporkan bahwa data tersebut mencakup 11 provinsi di Turki, melalui pemberitaan di surat kabar Hurriyet pada Rabu (1/3/2023).
"Menurut informasi terbaru, total 45.089 orang tewas di provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Osmaniye, Hatay, Kilis, Malatya, dan Elazig," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (1/3/2023).
Belum lama ini, AFAD juga melaporkan gempa bumi susulan dengan magnitudo 4,4 telah melanda Turki tengah pada Selasa, (28/2/2023).
Pusat gempa sedalam 7 kilometer di dekat kota Kayseri, dan belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan.
Kantor Berita Arab Suriah (SANA) yang mengutip sebuah pusat seismologi, melaporkan bahwa gempa susulan bermagnitudo 5,2 tercatat di provinsi Aleppo Suriah.
Baca Juga
Menurut badan itu, pusat gempa tersebut berada 239 kilometer timur laut kota Aleppo, pada Senin (27/2/2023).
Selain itu, AFAD juga mengatakan bahwa gempa susulan lain dengan magnitudo 5,6 telah tercatat di provinsi timur Turki Malatya, pada Senin (27/2/2023). Pusat gempa berada di kedalaman 6,9 kilometer di distrik Yesilyurt.\
Diketahui, sebelumnya 2 gempa dengan magnitudo 7,7 dan 7,6 mengguncang provinsi Kahramanmaras Turki, yang terletak di tenggara negara itu, pada 6 Februari lalu.
Guncangan gempa pertama diikuti oleh ratusan gempa susulan, dirasakan di 10 provinsi serta di negara-negara tetangga, termasuk Suriah.
Gempa berkekuatan 6,4 dan 5,8 juga mengguncang tenggara Turki dengan interval 17 menit, pada Senin (27/2/2023).
Menurut saluran televisi Haberturk, kerusakan dilaporkan terjadi di kota Defne di provinsi Hatay, dan getaran juga dirasakan di Mesir, Israel, Siprus, Lebanon, dan Suriah.