Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TNI-Polri Kepung Lokasi Rombongan KKB Papua yang Sandera Pilot Susi Air

TNI-Polri mengepung kelompok separatis KKB Papua yang menahan seorang pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, berdiri di antara para pejuang separatis di wilayah Papua, Indonesia, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis pada 14 Februari 2023 oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)/Handout via REUTERS
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, berdiri di antara para pejuang separatis di wilayah Papua, Indonesia, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis pada 14 Februari 2023 oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan keamanan TNI-Polri mengepung kelompok separatis KKB Papua yang menahan seorang pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, namun menahan diri untuk negosiasi pembebasan, kata seorang pejabat tinggi keamanan pada Selasa (28/2/2023).

Melansir Reuters pada Rabu (1/3/2023), Philip Mehrtens, seorang pilot Susi Air, disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 7 Februari setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.

Pemberontak mengatakan mereka tidak akan membebaskan Mehrtens, 37, kecuali Pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan wilayah itu dan menarik pasukannya.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD mengatakan aparat keamanan telah menemukan lokasi rombongan yang menahan pilot tersebut, namun akan menahan diri dari tindakan yang mungkin membahayakan nyawanya.

"Sekarang mereka dikepung dan kita sudah tahu lokasinya. Tapi kita harus hati-hati," kata Mahfud.

Dia tidak memerinci lokasi atau langkah apa yang mungkin diambil Indonesia untuk membebaskan pilot.

Pendiri dan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengatakan pada Rabu (1/3/2023), bahwa 70 persem penerbangannya di wilayah tersebut telah dibatalkan, meminta maaf atas gangguan pasokan vital ke daerah pegunungan yang terpencil.

“Harus ada dampak kemanusiaan yang besar. Ada yang sakit dan tidak bisa berobat…dan kemungkinan persediaan makanan semakin menipis,” kata Susi Pudjiastuti kepada wartawan.

Separatis telah mengobarkan perjuangan tingkat rendah untuk kemerdekaan sejak wilayah kaya sumber daya, yang pernah diperintah oleh Belanda, berada di bawah kendali Indonesia setelah pemungutan suara yang diawasi PBB pada tahun 1969.

Penyanderaan orang asing jarang terjadi dan konflik telah meningkat sejak 2018, dengan pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan operasi menjadi rumit dengan kehadiran warga sipil di daerah tersebut.

"Tidak mudah untuk menangkap kelompok ini karena mereka berbaur dengan penduduk setempat. Kami akan mengutamakan langkah-langkah persuasif," katanya dalam sebuah pernyataan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper