Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan keamanan TNI-Polri mengepung kelompok separatis KKB Papua yang menahan seorang pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, namun menahan diri untuk negosiasi pembebasan, kata seorang pejabat tinggi keamanan pada Selasa (28/2/2023).
Melansir Reuters pada Rabu (1/3/2023), Philip Mehrtens, seorang pilot Susi Air, disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 7 Februari setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.
Pemberontak mengatakan mereka tidak akan membebaskan Mehrtens, 37, kecuali Pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan wilayah itu dan menarik pasukannya.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD mengatakan aparat keamanan telah menemukan lokasi rombongan yang menahan pilot tersebut, namun akan menahan diri dari tindakan yang mungkin membahayakan nyawanya.
"Sekarang mereka dikepung dan kita sudah tahu lokasinya. Tapi kita harus hati-hati," kata Mahfud.
Dia tidak memerinci lokasi atau langkah apa yang mungkin diambil Indonesia untuk membebaskan pilot.
Baca Juga
Pendiri dan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengatakan pada Rabu (1/3/2023), bahwa 70 persem penerbangannya di wilayah tersebut telah dibatalkan, meminta maaf atas gangguan pasokan vital ke daerah pegunungan yang terpencil.
“Harus ada dampak kemanusiaan yang besar. Ada yang sakit dan tidak bisa berobat…dan kemungkinan persediaan makanan semakin menipis,” kata Susi Pudjiastuti kepada wartawan.
Separatis telah mengobarkan perjuangan tingkat rendah untuk kemerdekaan sejak wilayah kaya sumber daya, yang pernah diperintah oleh Belanda, berada di bawah kendali Indonesia setelah pemungutan suara yang diawasi PBB pada tahun 1969.
Penyanderaan orang asing jarang terjadi dan konflik telah meningkat sejak 2018, dengan pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan operasi menjadi rumit dengan kehadiran warga sipil di daerah tersebut.
"Tidak mudah untuk menangkap kelompok ini karena mereka berbaur dengan penduduk setempat. Kami akan mengutamakan langkah-langkah persuasif," katanya dalam sebuah pernyataan.